Israel Tega Banget, Bongkar Sekolah Bocah Palestina Sehari Jelang Ajaran Baru

Jumat, 25 Agustus 2017 – 08:08 WIB
Struktur fondasi untuk sekolah anak-anak Palestina di Desa Jub-Ad-Dhib, Tepi Barat sebelum dihancurkan otoritas Israel. Foto: B'Tselem

jpnn.com, WEST BANK - Anak-anak Palestina di kawasan pendudukan Israel di Tepi Barat terpaksa memulai awal tahun ajaran baru di tenda-tenda darurat. Sebab, otoritas Israel telah menghancurkan kelas-kelas mereka sehari sebelum tahun ajaran baru dimulai.

Sekitar 80 anak usia 5-10 tahun dari Desa Jub-Ad-Dhib harus menghadiri kelas beratap terpal atau bahkan langsung di bawah terik matahari, Rabu (23/8). Sehari sebelumnya (22/8), Israel memutuskan menyita dan menghancurkan kabin-kabin logam berbentuk kura-kura yang selama ini digunakan sebagai kelas.

BACA JUGA: Gelar Acara Save Palestina, TMP dan Pengusaha Kumpulkan Rp 2,2 M

Selanjutnya area sekolah itu disegel dan dinyatakan sebagai zona militer. Menurut kelompok hak asasi Israel, B’Tselem, tentara di Negeri Yahudi itu menggunakan granat kejut atau flashbang untuk mengusir warga Palestina.

Warga yang tergusur pun berupaya menggagalkan pembongkaran kelas-kelas di Desa Jub-Ad-Dhib. Media Israel menyebut warga setempat melemparkan batu ke arah tentara Israel saat proses pembongkaran.

BACA JUGA: Kelakuan Anak dan Istri Bikin Netanyahu Semakin Terpojok

Sebelumnya ada enam kabin sumbangan Uni Eropa yang sudah terpasang untuk ruang-ruang kelas. Pembuatan kelas itu agar anak-anak Desa Jub-Ad-Dhib tak harus berjalan selama sejam untuk bersekolah.

Tap,i baru dua pekan terpasang, kabin-kabin itu sudah diratakan. Kabarnya, sekolah itu didirikan tanpa ada izin kelayakan.

BACA JUGA: 4 Skandal Ini Bikin Bibi Terancam Kehilangan Kursi

Sebelumnya, pada 9 Agustus lalu pihak keamanan Israel juga mencopot panel surya pencatu daya listrik di sebuah sekolah bagi komunitas Badui di dekat Jerusalem. Pengadilan memang mengeluarkan surat perintah tentang pencopotan panel-panel itu.

Namun, surat perintah itu terbit sejam setelah proses pembongkaran. Hal itu menunjukkan izin baru untuk membangun hunian bagi warga Palestina jelas tak dimungkinkan.

“Pembongkaran bangunan sekolah pada malam sebelum tahun ajaran baru melambangkan kezaliman administratif dan pelecehan secara sistematis yang dirancang untuk mengusir warga Palestina dari tanah mereka,” ujar Roy Yellin dari B’Tselem.

Pada 2016, lebih dari 300 bangunan sumbangan Uni Eropa dan berbagai lembaga swadaya masyarakat (LSM) internasional di Tepi Barat dibongkar oleh otoritas Israel. Organisasi HAM mencatat jumlah itu merupakan yang terbesar.(independent/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bibi di Tengah Badai Kontroversi dan Korupsi


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler