jpnn.com - JAKARTA - Bentrokan antara tahanan dan polisi terjadi di Rutan Gorontalo, Selasa (31/5) malam. Bentrokan terjadi saat polisi memulangkan 20 tahanan ke rutan setelah mereka menjalani sidang.
Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli mengatakan, akibat dari bentrokan itu, satu orang anggota Polda Gorontalo mengalami luka-luka. Yaitu Bripda Muhammad Kurniawan.
BACA JUGA: Dua Perempuan Terlibat Pembunuhan Pak RT
“Saat itu dia sedang melakukan pengawalan tahanan.Tapi kemudian ada aksi provokatif dan dia (Bripda Kurniawan) dikeroyok," kata Boy di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (1/6).
Menurut Boy, polisi saat itu menarik diri agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, saat situasi kondusif, para tahanan itu kembali berulah. Mereka justru melakukan perlawanan saat polisi akan menyelidiki aksi pengeroyokan pada Bripda Kurniawan.
BACA JUGA: Jaksa Masih Teliti Berkas Perkara Jessica
Salah satu tahanan melempari kawanan dengan bom Molotov.
"Untung tidak berdampak kebakaran. Dilakukan pelemparan bisa langsung dipadamkan. Ini jadi pertanyaan kami, kenapa tahanan di dalam rutan bisa bikin bom molotov," bebernya.
BACA JUGA: Prostitusi Online, PSK Pelajar Tarif Segini
Oleh karena itu, pihaknya akan mencari tahu mengapa tahanan memiliki bahan-bahan berbahaya dalam rutan. Bahkan, Boy mengaku, penyelidikan akan berkembang pada sipir-sipir yang dianggap melakukan pembiaran.
"Selama ini termasuk lepas dari pengawasan sipir petugas. Sehingga kondisinya cukup aneh, karena mereka tahanan tapi bisa buat bom. Kami akan gali lebih jauh lagi," pungkas Boy. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perempuan Cantik Curi Motor Teman Kos, Alasannya...
Redaktur : Tim Redaksi