jpnn.com - SURABAYA - Anak-anak dan remaja yang tinggal di eks lokalisasi Dolly kini punya tempat baru untuk bermain bola.
Sebab, Pemkot Surabaya telah membangun dua lapangan futsal di bekas tempat prostitusi tempat prostitusi tersebut.
BACA JUGA: Hari Ini Dibahas soal SMA/SMK Gratis
Kemarin (19/12) Wali Kota Tri Rismaharini mengunjungi RT 6, RW 6, yang dulu akrab disebut Gang Dolly.
Dia langsung meninjau lapangan futsal mini yang lebarnya hanya 5 meter tersebut.
BACA JUGA: Nih, E-KTP Sudah Jadi, Buruan Ambil
Lapangan itu masih kinyis-kinyis dan bau cat. Risma juga membuka lomba futsal antar-RW yang diikuti lima RW.
Perlombaan dimulai setelah Risma melakukan tendangan secara simbolis. Sejurus kemudian, anak-anak yang berusia di bawah 11 tahun itu saling beradu kebolehan menggocek si kulit bundar.
BACA JUGA: TKA Harus Bisa Bahasa Indonesia, tak Boleh jadi Pekerja Kasar
Peserta dari RW 2, Nasrul Hafidi, tampak berkumpul dengan timnya di luar lapangan. Mereka mengenakan jersey serbahijau.
Hafidi mengaku tidak sabar menjajal lapangan futsal tersebut. Sebab, selama ini tidak ada sarana bermain bola di sana. Anak-anak biasanya bermain di gang-gang sempit.
''Saya seneng karena gratis. Kalau sewa, gak punya duit,'' ucap bocah 11 tahun tersebut.
Melihat para peserta bertanding, Risma khawatir ada yang cedera. Sebab, lapangan itu masih berupa plesteran.
Dia langsung meminta Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga M. Afghani Wardhana memberikan rumput sintetis.
Dia lalu bergeser ke Gang VIII. Tepatnya di RT 2, RW 12. Namun, tidak ada warga yang menanti di dalam lapangan.
Sebab, mereka bersiap menyambut wali kota dari kampung. Mereka bekerja bakti mengecat paving.
Di ujung gang terdapat tembok abu-abu yang sudah digambari sketsa mural. Setiap kampung diberi kebebasan memilih tema mural.
Agar lebih ciamik, Risma berjanji memberikan bantuan lampu hias kepada kampung-kampung di sekitar Dolly. (sal/c7/oni/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lecehkan Tokoh NU, Pejabat dan Guru Disomasi
Redaktur : Tim Redaksi