Selain itu, polisi juga berhasil mengungkap modus operandi yang mereka lakukan
BACA JUGA: Isu Century Kalahkan Program 100 Hari
Menurut para tersangka, mereka membobol rekening nasabah melalui ATM yang tertelan mesin ATM lantaran sengaja dipasangi alat tertentuTersangka Po, menyebutkan sasaran mereka kebanyakan adalah ATM Bank Mandiri
BACA JUGA: BNI Dibobol Rp4,8 M, 5 Pelaku Ditangkap
Alasannya, kata Po, ATM Mandiri mesinnya mudah dimasukan penyangkutBACA JUGA: Pengadaan Komputer DPR Dianggap Berlebihan
Alat penyangkut akan ditolak otomatis saat dimasukkanSelain itu, ATM Mandiri berada di tempat-tempat sepi dan tidak ada CCTV"ATM Mandiri juga banyak, jadi banyak pilihan," kata Po.Kepada petugas, Po juga membeberkan modus mereka dalam beraksiCaranya, sebelumnya sindikat ini melakukan surveyAda ATM tertentu yang mudah dibobolCaranya dengan memasukan benda seperti batang korek api di lobang kartuSaat dimasukan kartu akan tersangkutPada saat itulah pelaku akan mendekati korban dan menawarkan jasa, menyarankan korban menelepon service center"Tapi yang ditelepon kawan saya jugaNanti dia yang meminta nomor PIN," kata Po.
Selanjutnya, Po dan korban meninggalkan ATMKemudian, pelaku lainnya yang bertugas mengambil kartu yang tersangkut dan bertransaksi di ATM lain"Saya meninggalkan ATM yang tersangkut bersama korban agar tidak curiga, setelah itu Ys datang untuk mengambil kartu milik korban yang tersangkut di mesin itu,” terangnya.
Tidak setiap hari sindikat ini bekerjaPo mengaku mereka beraksi hanya Sabtu dan Minggu atau hari-hari libur lainnyaPada hari-hari tersebut bank buka, korban ada kesempatan memblokir ATM-nya"Kalau hari libur, blokir ATM sulit dilakukan," tutur warga Jalan Tanjung Raya I ini.
Tersangka Po sendiri tertangkap basah ketika beraksi di ATM Kantor Pos, Jalan Sutan AbdurahmanSebelumnya, Po bersama dua rekannya berhasil mengeruk uang korbannya Rp 48 jutaKejadian itu pada 30 Desember 2009 di ATM RSU St Antonius Pontianak.(hen/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bonek Bikin Ricuh di Solo
Redaktur : Tim Redaksi