Industri perberasan di Australia tampaknya tidak pernah puas dengan penggunaan teknologi remote kontrol. Saat ini sedang diujicobakan traktor robot untuk menebar benih padi dan pesawat tanpa awak (drone) untuk memonitor sawah.
Ujicoba ini dilakukan oleh kelompok industri padi Rice Research Australia (RRA), yang terletak di Jerilderie, negara bagian New South Wales.
BACA JUGA: Teknik Judas Berhasil Kendalikan Unta Liar di Pedalaman Australia
RRA bahkan sudah menjajaki penggunaan drone untuk monitoring pertumbuhan padi di sawah dalam tiga tahun terakhir.
Namun, baru dalam musim tanam kali ini, drone tersebut mulai dipergunakan di lokasi persawahan milik RRA.
BACA JUGA: Jurnalis Australia Peter Greste: Keadilan Tak Tergantung Kewarganegaraan
Drone seharga 2.700 dolar (sekitar Rp 27 juta) ini menggunakan sistem GPS di bagian dalamnya serta dilengkapi kamera di bagian luarnya.
Selama beroperasi, drone ini terbang di atas lahan persawahan, mengambil rekaman gambar tanaman padi dan rumputan liar yang mengganggu tanaman padi.
BACA JUGA: Obat Lebih Mahal Dianggap Lebih Mujarab
Menurut manager RRA Russell Ford, penggunaan drone ini bisa menghemat waktu dan biaya bagi petani padi.
Ford berharap para petani padi di Australia sudah bisa menerapkan teknologi drone ini dalam waktu dekat.
"Karena alasan tertentu, orang Australia memang tertarik dengan teknologi," katanya.
"Kita cenderung ingin mencoba hal-hal baru meskipun kita sebenarnya belum begitu tahu bagaimana cara menjalankannya," tambah Ford lagi.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Australia Tertuduh Pembunuhan di Filipina Adalah Mantan Napi