“Dalam pemberian FPJP (Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek) terindikasikan telah terjadi penyimpangan oleh Gubernur BI BO,” kata Ade Komarudin, juru bicara F-FG saat membacakan pandangan akhir fraksi Golkar rapat pansus Century di DPR, Senayan, Jakarta, Senin (23/2) malam
BACA JUGA: FPKS Juga Salahkan Boediono-Sri Mulyani
Demikian pula dengan Sri Mulyani Indrawati selaku ketua Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KSSK), Golkar hanya menyebut inisial menteri keuangan itu menjadi SMI.Bahkan nama-nama lain yang dinilai Golkar ikut bertanggung jawab juga disebut inisialnya saja, seperti mantan pemilik Bank Century RT dan mantan Deputi BI AP
dianggap telah terjadi 'Perampokan secara sistemik'.
Dalam proses merger dan akuisisi, F-PG menyalahkan RT selaku pemegang saham pengendali yang penyimpangannnya dinilai telah memenuhi unsur tindak pidana perbankan
BACA JUGA: Fraksi Golkar Amankan Posisi SBY
Golkar juga menuding mantan Deputi BI AP dan Deputi Gubernur Senior BI, AN, yang sejak awal tidak memberikan informasi yang validBACA JUGA: Boediono-Sri Mulyani Harus Diproses Hukum
Sikap Golkar yang hanya menyebut nama itu sempat mengagetkanSebelumnya, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) secara terang-terangan menyebut nama Boediono selaku mantan Gubernur Bank Indonesia dan Sri Mulyani Indrawati sebagai pihak yang bertanggung jawabBahkan kedua fraksi tersebut dengan tegas menyebut Boediono dan Sri Mulyani direkomendasikan untuk diproses hukum atas penggelontoran dana bailout Rp 6,7 triliun kepada Bank Century.
Namun demikian pada bagian akhir pandangan fraksi, Ade Komarudin menyebutkan maksud inisial-inisial yang disebutkannya"BO itu Boediono, SMI itu Sri Mulyani, RT itu Robert Tantular, AP itu Aulia Pohan," sebut Ade. (awa/gus/fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolri Tegaskan Pengusutan Pajak Bukan Pesanan SBY
Redaktur : Antoni