Awal Ramadan Boleh Beda, Asal Jangan Mengolok-Olok

Kamis, 26 Juni 2014 – 07:25 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) masih belum putus asa untuk mencari titik temu penetapan awal Ramadan 1435 H. Meskipun jadwal sidang isbat sudah ditetapkan digelar Jumat (27/6) nanti, mereka masih mengumpulkan tokoh-tokoh kiai, ahli falaq, dan astronomi tadi malam.

Pjs Dirjen Bimas Islam Kemenag Abdul Jamil mengatakan, pemerintah sudah merangkul berbagai pihak untuk menetapkan waktu-waktu penting untuk ibadah, mulai tahun 1960-an silam. "Tapi tetap masih saja ada perbedaan," katanya.

BACA JUGA: Kapolda Pastikan Bakal Tindak Ormas yang Lakukan Sweeping

Dia mentakan, meskipun ada perbedaan, tidak boleh muncul olok-olok di kalangan masyarakat. Jamil menjelaskan, ukhuwah tetap harus dijaga di tengah perbedaan-perbedaan pelaksaan ibadah.

Meskipun begitu, pria yang juga menjadi Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag itu mengatakan, semanngat untuk menyatukan persepsi umat Islam di Indonesia.

BACA JUGA: Maaf Adalah Sumber Persatuan

Jamil menjelaskan sudah ada kesepakatan bahwa patokan kriteria hisab adalah posisi hilal 2 derajat di atas ufuk. Tetapi tetap saja, ada kelompok yang memiliki pandangan lainnya. Dia menjelaskan peraoalan perbedaan penetapan tanggal-tanggal penting ibadah sudah dibahas tingkat internasinal.

Menurut Jamil pada 2013 laku ada pertemuan besar urusan hisab dan rukyah di Turki. "Hasilnya kesepakatan sepakat untuk berbeda," paparnya.

BACA JUGA: Fitri yang Damai dan Sakinah

Jamil mengatakan ada wacana baru dengan menggunakan sistem rukyah qabla ghurub, yakni rukyat pada saat matahari belum terbenam dengan menggunakan teleskop khusus. Tetapi cara ini belum dipakai.

Menag Lukman Hakim Syaifuddin mengatakan, sidang isbat awal Ramadan tetap perlu dilakukan. Melalui sidang isbat itu ada kepastian bagi masyarakat di tengah perbedaan. Dia juga mengatakan, perbedaan adalah hak masyarakat yang harus dijaga. Tetapi upaya menjaga keharmonisan beragama juga menjadi kewajiban.

"Harus diupayakan cara supaya tetap ada keberaamaan dalam penetapan sidang isbat ini," ujar Lukman. Dia berharap seluruh ormas bisa ikut sidang isbat. (wan)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kader Demokrat Bagikan Makanan Siap Saji


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler