Awas! Harga Minyak Bakal Melonjak

Rabu, 22 April 2015 – 05:26 WIB
PRODUKSI: Salah satu kilang minyak lepas pantai di perairan Madura. Foto: Beky Subechi/Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA - Para pebisnis maupun semua negara konsumen minyak diingatkan tidak terlena dengan rendahnya harga minyak saat ini. Sebab, dalam beberapa waktu ke depan, harga minyak diprediksi akan kembali melonjak ke level tinggi.

 

Chief Executive Officer (CEO) Sapura Kencana Petroleum Group (Malaysia) Shahril Shamsuddin mengatakan anjloknya harga minyak saat ini diyakini merupakan bagian dari siklus industri.

BACA JUGA: Siap-siap, 18.760 Kursi Tambahan KA Lebaran Dijual Mulai 10 Mei

“Dalam dua atau tiga tahun ke depan, harga minyak akan kembali naik ke level optimum,'” ujarnya saat menjadi pembicara dalam World Economic Forum on East Asia 2015 di Jakarta, Selasa (21/4).

BACA JUGA: Yakini Tax Amnesty Bakal Serap Uang Simpanan WNI di Luar Negeri

Menurut Shahril, harga minyak yang rendah saat ini memang dipengaruhi beragam faktor. Selain rendahnya permintaan, juga dipengaruhi berbagai sentimen geopolitik. Misalnya, seputar potensi kesepakatan pasca pencabutan sanksi untuk Iran, serta perang yang masih berkecamuk di beberapa negara Timur Tengah.

'”Karena itu, pemerintah maupun pebisnis harus punya pandangan jangka panjang untuk mengantisipasi naiknya harga minyak,'” katanya.

BACA JUGA: DPR Ajak Pemerintah Segera Siapkan Regulasi Tax Amnesty

Presiden Chevron Asia Pacific Exploration and Production Singapore Melody Boone Meyer menambahkan, volatilitas atau naik turunnya harga minyak secara tajam seperti saat ini memang biasa terjadi di industri migas.

Apalagi, diakui bahwa saat ini memang ada surplus pasokan minyak dunia. '”Tapi ke depan, kami yakin (pasokan) akan turun dan permintaan akan naik,'” ucapnya.

Oleh karena itu, meski saat ini harga minyak ada di level rendah atau di kisaran USD 55 per barel, namun perusahaan-perusahaan migas tidak lantas akan menghentikan aktifitas investasi.

Sebab, pengembangan lapangan migas merupakan bisnis jangka panjang. ”Investasi mungkin ada sedikit penurunan saat ini, tapi tetap akan jalan,” ujarnya. (owi/dio)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Myanmar Belajar Special Economic Zone ke BP Batam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler