Ayah Bunuh Anak Kandung, Pakai Palu, Sadis!

Selasa, 06 Maret 2018 – 08:09 WIB
Sejumlah polisi mengevakuasi jasad Abdul Azis, korban pembunuhan yang dilakukan ayah kandungnya Ahmad Kohir, Senin (5/3). Foto: Andi Chorniawan/Radar Magetan

jpnn.com, MAGETAN - Ahmad Kohir, 43, warga Dusun Balibatur, Temboro, Karas, Magetan, Jatim, nekat membunuh anak kandungnya sendiri, Abdul Azis, 17.

Usai menghabisi anak kandungnya, dia tergopoh-gopoh mendatangi kantor desa setempat sekitar pukul 08.00, Senin (5/3).

BACA JUGA: Ayah Habisi Anak Kandung dengan Palu

Kedatangannya diterima perangkat desa dan Babinsa Serda Edi Supriyanto. Kedua petugas itu tersentak begitu mendengar penuturan Ahmad yang mengaku usai menghabisi anak kandungnya.

Tentu saja, kedua petugas itu tidak percaya begitu saja pada pengakuannya. Mereka lantas mengecek lokasi.

BACA JUGA: Terompet Kalah Laris, Ayah Hendak Bunuh Anak Kandung

Ternyata benar, Azis ditemukan tidak bernyawa di atas kasur kamarnya dengan tubuh tertutup sarung.

‘’Kami langsung memanggil ketua RT 03/RW 03 (Siryanul Anwar, Red) dan meneruskan laporan ke Mapolsek Karas,’’ kata Edi di tempat kejadian perkara (TKP).

BACA JUGA: Mengejutkan, Terdakwa Divonis Bebas, Kasus Ayah Bunuh Anak Ini Munculkan Misteri Baru

Edi menyebut, selain Ahmad dan Azis, ada tiga orang lagi yang tinggal di rumah berdinding biru muda itu. Yakni Kamirah, istri Ahmad, dan dua adik Azis.

Namun, ketika peristiwa rajapati itu terjadi, ketiganya ’’diungsikan’’ ke rumah saudaranya sejak empat hari lalu. ‘’Apa penyebab mengungsi kurang tahu,’’ ujarnya kepada Radar Magetan (Jawa Pos Group).

Ketua RT 03/RW 03 Siryanul Anwar menyebut aksi pembunuhan itu berawal dari adu mulut antara bapak dan anak tersebut.

Pemicunya diduga lantaran si anak yang pengangguran itu meminta uang pada ibunya. Karena hanya diberi Rp 10 ribu, Azis kesal dan menolaknya.

Namun Siryanul tidak tahu berapa uang yang diminta dan untuk keperluan apa. ‘’Kemungkinan mintanya di rumah saudara. Karena ibunya (Kamirah, Red) sudah tidak tinggal di rumah beberapa hari terakhir,’’ ungkapnya.

Polisi kemarin langsung mem-police line tempat kejadian perkara (TKP). Pita lebar warna kuning sepanjang 25 meter itu melingkari halaman depan rumah Ahmad. Wakapolres Magetan Kompol Asih Dwi Yuliati memimpin langsung olah TKP didampingi Kasat Reskrim AKP Sukatni dan Kapolsek Karas AKP Santoso.

Bersama tim identifikasi (iden) dan dokter polisi (dokpol) mereka masuk ke rumah Ahmad sekitar pukul 11.00.

Awak media hanya boleh mengambil gambar dari belakang garis polisi. Satu jam kemudian, petugas keluar membawa kantong jenazah.

Tidak berselang lama, petugas lain keluar membawa kantong kresek dan kasur busa yang ujungnya ada bercak darah.

Asih mengungkapkan, hasil pemeriksaan luar, Azis diduga tewas karena menderita luka berat pada bagian kening akibat pukulan benda tumpul.

Tim olah TKP menemukan palu seberat sekitar lima kilogram di kamar tersebut. Namun, jasad korban perlu diotopsi ke RS Bhayangkara Kediri untuk mengetahui penyebab pasti kematian dan kemungkinan luka lainnya. ‘’Palu kami amankan untuk barang bukti (BB),’’ sebutnya.

Asih membenarkan Ahmad melapor dan menyerahkan diri ke perangkat desa dan babinsa. Pelaku pun langsung diamankan ke Mapolsek Karas.

Pria yang kesehariannya bertani itu bakal diperiksa intensif di Sat Reskrim Polres Magetan untuk menguak motif pembunuhan dan alasan mengungsikan keluarganya.

‘’Masih perlu kami dalami dengan memeriksa pelaku dan saksi,’’ tandasnya. (cor/c1/sat)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sadis, Ayah Bantai Anak Kandung di Depan Keluarga


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler