Ayah dari Numan Haider mengaku tidak tahu-menahu bahwa remaja Melbourne itu telah mengalami radikalisasi. Numan ditembak mati setelah menikam dua orang polisi di depan kantor polisi pada 2014 lalu.
Numan Haider (18) tewas di depan kantor polisi Endeavour Hills di pinggiran Melbourne pada September 2014. Dia dipanggil ke kantor polisi saat itu untuk diberitahu bahwa permohonan paspornya telah ditolak.
BACA JUGA: Mantan PM Australia Tony Abbott Bantah Punya Affair
Kini, ayah Numan yang namanya tidak disebutkan dengan alasan hukum, menyampaikan bahwa anaknya itu sangat marah dan terpancing dengan penolakan permohonan paspor tersebut.
Namun dia mengaku tidak melihat adanya perubahan pada anaknya menjelang peristiwa serangan di depan kantor polisi.
BACA JUGA: Buku Baru Ungkap Disfungsi Pemerintahan Tony Abbott
"Kalau saya tahu, pasti saya bertindak. Saya pasti marah," kata sang ayah di depan pemeriksaan kasus ini, Senin (7/3/2016).
Dia mentatakan kematian anaknya telah membuatnya sangat terpukul dan sedih.
BACA JUGA: Pengalaman Warga Indonesia Ikut Sydney Road Festival di Melbourne
Dia juga menyesali segala akibat dari perbuatan anaknya itu kepada dua orang polisi.
Pemeriksaan ini sebelumnya mengungkapkan bahwa Numan berubah menjadi lebih religius dua tahun sebelum kematiannya.
Dilaporkan bahwa dia rajin shalat di sebuah masjid lokal, di samping rajin ke sebuah toko bernama Al Furqan Islamic Centre yang belakangan dituduh terkait dengan kegiatan ekstrimisme.
Sepekan sebelum kematiannya, Numan dilihat oleh polisi membawa bendera bertuliskan syahadat di sebuah mall bernama Dandenong plaza di pinggiran Melbourne.
Dia memberi tahu petugas saat itu, "Saya tidak akan meledakkan tempat ini sekarang", namun mengatakan marah dengan penggerekan terkait terorisme di Sydney dan Brisbane.
Polisi mendatangi rumah Numan di hari kematiannya untuk berbicara dengan remaja ini mengenai penolakan permohonan paspornya.
Numan diketahui sedang keluar bersama temannya saat itu, dan anggota keluarganya mengizinkan polisi untuk memeriksa kamar remaja ini.
Saat ibu Numan memberitahu apa yang terjadi, ayah Numan mengatakan anaknya itu "sangat marah dan terpancing".
Numan pun mengatur untuk bisa bertemu dengan polisi di kantor polisi Endeavour Hills.
Saat tiba di sana, menurut laporan dalam pemeriksaan ini, Numan memanggil polisi dan mengajaknya ketemu di tempat parkir.
Seorang polisi dari Kepolisian Australia (AFP) dan seorang lainnya dari Kepolisian Victoria menemui Numan.
Ketika polisi meminta untuk memeriksanya, Numan langsung mencabut pisau dan menikamkannya ke lengan polisi Victoria tersebut.
Dia lalu menyerang polisi lainnya di wajah dan bahu sebelum menyasar ke arah perut korbannya.
Saat itulah polisi Victoria tersebut menembak Numan di kepala.
Remaja 18 tahun tewas di tempat kejadian.
Rekaman CCTV menunjukkan bahwa kejadian itu berlangsung dalam hitungan semenit saja.
Pemeriksaan kasus ini dijadwalkan berlangsung 12 hari.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marak Kursus Pendidikan Seks untuk Dewasa