Ayo Kumpul Semua, Brigjen Aris Budiman Ungkap Borok KPK

Sabtu, 07 April 2018 – 02:12 WIB
Direktur Penyidikan KPK Brigjen Aris Budiman. Foto: dokumen Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Aris Budiman kembali melontarkan mengagetkan. Polisi berpangkat brigadir jenderal itu mencurahkan unek-unek tentang oknum di KPK yang memanfaatkan posisi sebagai penegak untuk kepentingan pribadi.

Aris curhat di hadapan wartawan usai acara pelantikan Brigjen (Pol) Firli sebagai Deputi Penindakan KPK, Jumat (6/4). Dengan raut memancarkan amarah. 

BACA JUGA: Dua Pejabat Baru KPK Dilantik Hari Ini

"Ngumpul semuanya, biar tahu semua kelakuan di dalam (KPK, red)," ujar Aris kepada para wartawan di KPK.

Awalnya, Aris megungkapkan bahwa dirinya menerima email dari salah satu ketua satuan tugas (Kasatgas) penyidikan yang merasa difitnah oleh internal KPK. Aris mulanya mengaku menarik penyidik itu untuk kembali ke KPK dan memimpin satgas.

BACA JUGA: Saut Situmorang Sebut Suap Gatot Belum Tuntas

Namun, penyidik yang ditarik Aris itu justru dituduh sebagai kuda troya.  "Hari ini saya terima email penerimaan pegawai dari salah satu Kasatgas. Saya minta untuk kembali ke KPK dan dia adalah penyidik yang baik," tutur Aris di Aula KPK.

Aris yang akan segera ditarik ke Mabes Polri itu pun meradang karena disudutkan. Tanpa memedulikan di ruangan yang sama ada Juru Bicara KPK Febri Diansyah, perwira Polri kelahiran Pangkajene, Sulawesi Selatan, 25 Januari 1965 itu langsung menatap sorot kamera media dan mengungkapkan kegeramannya.

BACA JUGA: Besok Terbit Permendagri Atur Batas Waktu Cetak E-KTP

"Saya katakan bahwa saya adalah kuda troya bagi oknum-oknum yang menanfaatkan kesucian KPK untuk kepentingan pribadi," tegasnya.

Namun demikian Aris enggan mengungkap siapa oknum yang menyebarkan isu kurang sedap tersebut. Dia juga membeber keanehan dalam penyidikan kasus e-KTP.

Menurut Aris, KPK tak pernah menyentuh Johanes Marliem yang lebih dikenal bos Biomorf Lone Mauritius. Perusahaan yang ikut menggarap e-KTP itu juga tak pernah digeledah KPK.

"Kantor Polri, penegak hukum, digeledah. Kenapa, yang satu lembaga ini (Biomorf) tak digeledah? Ada apa? Itu pertanyaan-pertanyaan bagi saya semuanya, dari jilid satu. Begitu saja, terima kasih. Silakan kembangkan," kata Aris.(nes/rmo/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 7 Fakta dan Data 38 Anggota DPRD Sumut jadi Tersangka


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler