Ayo Selamatkan Garuda !

Senin, 14 Maret 2011 – 08:20 WIB

JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sudah 20 hari mendarat di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI)Itu terekam sejak menginjakkan rodanya pada 11 Februari lalu

BACA JUGA: Akuisisi Ladang Migas Texas

Sepanjang itu pula kinerja saham perseroan tak kunjung berbalik arah


Alih-alih menguat, sepanjang 20 hari perdagangan itu, saham perseroan dipenuhi catatan buruk

BACA JUGA: Wika Pasok Listrik ke PLN

Menilik data muhibah saham perseroan pada pasar skunder, dari total 20 hari perdagangan, itu sebanyak 11 kali saham perseroan berlabuh di zona merah
Koreksi terburuk terjadi saat listing pada 11 Februari

BACA JUGA: Investor Jalan Tol Minta Kepastian

Kala itu, saham GIAA yang dibanderol Rp 750 harus terempas ke posisi Rp 620 dengan volume 583,479,000 lembar saham

Selanjutnya, volume transaksi terbesar kedua saham perseroan di masa-masa gejolak itu terjadi pada 14 Februari setelah berakhir di level Rp 590 dengan volume 88,481,500 lembarSedang volume terkecil saham GIAA menyentuh level terendah di angka Rp 500 pada volume 6,649,500 pada 10 Maret lalu
Sementara cacatan negatif lainnya adalah saham perseroan bergerak stagnan sebanyak lima hari perdaganganSepanjang lima hari itu, terjadi pada 18 Februari di kisaran Rp 570 dengan volume 18,850,500 lembarSelanjutnya pada 28 Februari parkir di level Rp 530 pada volume 14,897,000 lembar, pada 2 & 3 Maret berakhir di kisaran Rp 510 dengan masing-masing volume 19,901,000 dan 19,194,000 dan pada 9 Maret menyudahi perdagangan di angka Rp 510 dengan volume 9,649,500

Sementara sebanyak 4 hari perdangan menguatItu, misalnya, pada 17 Februari setelah menguat 10 point ke posisi Rp 570 dengan volume 65,519,000 lembarKemudian terjadi pada 23 Februari dengan menguat 20 point ke level Rp 530 dengan 73,057,500 lembarDi susul pada 25 Februari menguat 10 point ke posisi Rp 530 dengan volume 30,062,000 lembarPenguatan terbesar dalam sejarah pengembaraan saham GIAA terjadi pada 11 Maret laluKala itu, saham perseroan merangkak naik sebesar 30 poin ke posisi Rp 530 dengan volume 107,918,000 lembar saham

Penguatan saham GIAA terbilang mengejutkanItu terutama pada akhir pekan lalu, bersamaan dengan gejolak bursa global dan regional menyusul gempa dan Tsunami yang meluluhlantakkan negeri Matahari Terbit, Jepang.  Seluruh bursa bereaksi negative tidak terkecuali Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)Tetapi, saham GIAA melenggang dengan tenang hingga masuk jalur top gainerPadahal, sebelumnya saham GIAA selalu berdamai dengan barisan saham-saham top losser

Sejumlah analis menanggapi dingin rebound saham GIAAKejadian akhir pekan itu bukan hal yang luar biasaMerujuk kondisi dan siklus pasar, apabila sebuah saham telah lama berkubang di zona negative, ada saatnya untuk sekadar memantulDan, pantulan yang dialami GIAA lazim terjadi pada saham-saham emiten lain”Biasa saja ituBelum bisa dijadikan parameter kalau saham perseroan akan bergerak perkasa,” tukas Billy Budiman, Head Of Technical Analyst Batavia Prosperindo Securities, ketika dihubungi di Jakarta, akhir pekan lalu

Billy menyarankan investor untuk berhati-hati dengan saham perseroanUntuk saat ini masih belum menjanjikan untuk dijadikan objek koleksiValuasi harga saham perseroan masih sangat potensial untuk terjun ke level yang lebih rendah”Saya rasa pemerintah harus ‘dididik’ asing bagaimana cara mengelola perusahaan yang bagus

Kalau tidak, serbuan Lion Air akan melumpuhkan Garuda,” imbuh Billy”Kalau pemerintah bisa jual ke asing pada harga Rp 750 per lembar saham, tidak menjadi soalKarena selama ini, investor cenderung lebih percaya pada pengelolaan pihak asing,” tukasnya.

Sebelumnya, Faisal Basri merisaukan kinerja saham GIAA yang tetap berkutat di jurang koreksiMenurut dia, harus ada skema penyelamatan sistemik dari semua pihak terutama pemerintah untuk menyetabilkan gerakan saham GIAAItu penting dilakukan untuk menghindari jatuhnya Garuda pada cengkraman pihak asing”Entah bagaimana caranya, semua pihak harus bersama-sama bergerak untuk menyelamatkan Garuda dari godaan asing,” jelas Faisal(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BTN Dominasi KPR Subsidi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler