Ba'asyir Dituduh Provokasi Kelompok Medan

Kamis, 07 Oktober 2010 – 18:54 WIB
JAKARTA - Serangkaian tuduhan polisi terhadap Ustad Abu Bakar Ba’asyir dalam kasus terorisme seolah tak berhentiKali ini, polisi menyebut pimpinan Ponpes Al-Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah itu sebagai sosok dibalik aktivitas kelompok bersenjata yang merampok CIMB Niaga dan Penyerbuan Mapolsek Hamparan Perak, Deli Serdang.

Kadiv Humas Polri Irjen (Pol), Iskandar Hasan menyatakan, polisi meyakini bahwa Ba’asyir pernah berkunjung ke Hamparan Perak, awal 2009 lalu

BACA JUGA: Panda Serang Balik Pimpinan KPK

Dalam kunjungan itu, Ba’asyir memberikan motivasi untuk yang mengarah pada aksi teror


“Ini berdasar keterangan orang yang ditangkap, Ba’asyir paling tidak dua kali mengunjungi Hamparan Perak

BACA JUGA: Rekayasa Data Honorer, Kepala BKD Akan Dipecat

Nah, di situlah dia memberikan motivasi kepada para pengikut ini,’’ ujar Iskandar disela-sela penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Polri dan  Kementerian Tenagakerja dan Transmigrasi di Jakarta, Kamis (7/10).

Lebih lanjut Iskandar menjelaskan, Baa'syir dalam kunjungannya ke Hamparan Perak juga melakukan pertemuan tertutup dengan para pengikutnya
“Dari keterangan pengikutnya, pertemuan itu dilakukan secara tertutup karena memang untuk kalangan terbatas

BACA JUGA: Muhaimin Minta Bantuan Polisi

Kelompok ini juga berusaha mengajak masyarakat yang ingin bergabung,” kata dia.

Hanya saja, lanjut Iskandar, ada sedikit perbedaan cara merekrut pengikuti di Medan dengan kelompok Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) di Jakarta“Di Medan, Ba’asyir langsung memberikan motivasi orang-orang yang direktrutDi antara pengikutnya yang berhasil dimotivasi ialah yang ditangkap oleh polisi,” kata Iskandar

Sementara itu, anggota Tim Pembela Muslim (TPM), Achmad Mihdan, menyatakan bahwa tuduhan Polri terhadap Ba'asyir tidak beralasanMichdan meminta polisi tidak melancarkan tuduhan kepada Ba’asyirDia minta kepada polisi tetap menghormati asas praduga tak bersalah.

“(Tujuan ke Medan) itu kan untuk dakwahKita semua tahu bahwa dakwah bisa dilakukan di mana saja, termasuk di MedanKalau Ustadz Ba’asyir dakwah dikait-kaitkan dengan teroris, ini tidak benarApalagi arahan ustad Ba’asyir dalam dakwah tidak menyuruh orang melakukan kekerasan, tetapi bagaimana menjalankan ibadah dengan baik,” cetusnya.

Dia yakin bahwa kunjungan Ba’asyir ke Medan beberapa tahun lalu itu murni untuk dakwah, dan tidak bermaksud memprovokasi ataupun memotivasi pengikutnya melakukan aksi kekerasan.   “Ustad tidak pernah mengajarkan tindakan kekerasanDia berdakwah untuk kebaikan dan melaksanakan syariahUstad sangat mengetahui bahwa Islam adalah agama yang damaiMenegakkan syariah pun tidak harus dengan kekerasan,” pungkasnya.(zul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyuap Tak Diungkap, KPK Dituding Tak Adil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler