JAKARTA - Anggota Komisi III Panda Nababan membeberkan kekecewaannya pada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)Panda menceritakan perlakuan penyidik yang dialaminya saat menjalani pemeriksaan selama lima jam sebagai tersangka kasus dugaan suap cek perjalanan dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior BI Miranda Goeltom, beberapa waktu lalu.
Politisi senior PDIP itu cerita, saat diperiksa, bolpoint dan ponselnya diminta penyidik, lantas dimasukkan dalam meja locker
BACA JUGA: Baasyir Dituduh Provokasi Kelompok Medan
Menurutnya, hal ini bukan prosedur normalBACA JUGA: Rekayasa Data Honorer, Kepala BKD Akan Dipecat
Kalau dalam lima jam itu ada sesuatu yang terjadi pada istri saya, saya tak bisa menghubungi,” kata Panda, saat rapat dengar pendapat (RDP) Komisi III DPR dengan pimpinan KPK di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (7/10).Dia mengatakan, saat itu, kepada penyidik pun dia menyebutkan bahwa dirinya anggota Komisi III DPR
Dalam kesempatan yang sama, Panda juga menyebut Wakil Ketua KPK, Muh Yasin sentimen kepada dirinya
BACA JUGA: Muhaimin Minta Bantuan Polisi
Padahal saat terjadinya pemilihan komisioner KPK yang saat ini menjabat, dialah yang memilih Muh Yasin"Saya kaget, Pak Yasin sentimen dengan saya," kata Panda.Panda menceritakan sebelum dilakukan uji fit and proper test calon pimpinan KPK, ia juga bertemu dengan para komisioner yang saat ini menduduki pimpinan KPK di Hotel HiltonSatu persatu disebut, mulai dari Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah.
"Kalau Pak Yasin memang saya tidak ketemu, tapi saya tidak tahu dengan anggota Fraksi PDIP yang lainnyaSaya fight betul waktu itu," katanyaPolitisi dari PDIP itu ditetapkan tersangka oleh KPK atas dugaan suap pemilihan Deputi Gubernur Miranda GoeltomPanda termasuk dalam 26 tersangka anggota DPR Periode 2004-2009(awa/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyuap Tak Diungkap, KPK Dituding Tak Adil
Redaktur : Tim Redaksi