JAKARTA -- Mabes Polri resmi menetapkan Abu Bakar Baasyir sebagai tersangkaBaasyir diancam dengan hukuman mati dengan tudingan mengetahui dan merencanakan kegiatan terorisme
BACA JUGA: Diminta Jaga Umi dan Selesaikan Urusan Zakat
Baasyir juga disangka sebagai amir (pimpinan ) tanzhim (struktur) Al Qaidah Asia Tenggara.Namun, hingga tadi malam Baasyir kukuh menolak diperiksa oleh Detasemen Khusus 88 Mabes PolriBACA JUGA: Rp 100 Juta Mengalir ke Brigjen Edmon Ilyas
"Itu hak beliau
BACA JUGA: Istri Baasyir Shock
Yang jelas, nanti di persidangan akan dibuktikan," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang kemarin (10/8)Polisi menjerat Ba"asyir dengan UU Terorisme dengan pasal berlapisYakni, dengan pasal 14 jo pasal 7, 9, 11,? dan atau pasal 11 dan atau pasal 15 jo pasal 7,9, 11 dan atau pasal 13 huruf a, huruf b, huruf c UU No 15 tahun 2003 tentang pemberantasan tindak pidana terorisme"Ancaman maksimalnya memang hukuman mati," katanya. Menurut calon Kapolda Jawa Tengah itu, keterlibatan Baasyir mulai dari perencanaan, pelatihan, dan tindakan aksi teror.Putra Baasyir, Abdurrachim menegaskan ayahnya tak gentar menghadapi ancaman hukuman apapun"Ayah difitnahBeliau tidak bersalah karena itu ancaman apapun akan dihadapi di persidangan dan pasti tidak akan terbukti," ujar Abdurrachim usai menjenguk Baasyir di Mabes Polri kemarinMenurut dia, selama menjadi anaknya yang sehari-hari mengurusi Baasyir, tak sekalipun sang ayah bicara soal teror"Apalagi yang ditudingkan tentang Aceh itu, tidak ada sama sekali," ujarnya
Abdurrachim menyebut ayahnya diculik bukan ditangkap"Bagaimana jika orang tua polisi-polisi itu dihadang dengan sadis seperti orangtua sayaIni tidak berakhlak dan tidak berdasar," katanya
Polisi menurut pria yang akrab disapa Iim itu merekayasa alur penangkapan Baasyir"Orang-orang yang ditangkap di jawa Barat itu tidak ada hubungannya dengan kamiMereka juga bukan pengurus Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) yang dihubung-hubungkan dengan ayah saya," katanyaNamun, tudingan Iim itu dibantah oleh Edward Aritonang"Ustad Abu ini adalah amir tanzhim Al Qaidah Asia TenggaraDia juga yang mengumpulkan seluruh organisasi garis keras bergabung untuk latihan di Aceh," katanya. Dari hasil pengungkapan latihan militer di Aceh menurut Edward ditemukan adanya gabungan kelompok-kelompok dari Kompak, Darul Islam, Negara Islam Indonesia, dan Jama"ah Ansharut Tauhid (JAT)
Baasyir juga adalah pemimpin tertinggi pelatihan militer jaringan teroris di AcehBaasyir juga diduga selalu menerima laporan kegiatan pelatihan militer di Aceh"Kita punya rekaman videonyaYakni, rekaman yang menunjukkan bahwa Baasyir menerima laporan," katanyaBaasyir, kata dia, selalu menerima laporan langsung dari Dulmatin dan Abdullah Sonata sebagai selalu penanggung jawab lapangan pelatihan militer di Aceh
Menurut Edward, Baasyir meminta laporan pertanggungjawaban kegiatan pelatihan di Aceh karena dirinya sebagai salah satu penyandang dana"Makanya dia minta pertanggungjawaban dana-dana yang dikeluarkan kepada si ini si itu," katanyaPolisi menuding Baasyir menunjuk Dulmatin, Mustakim, dan Luthfi Haedaroh untuk menyiapkan pelatihan militer di AcehLuthfi lantas mencari dana dan mengajak beberapa orang lain diantaranya Haris Amir Falah ( Ketua Jamaah Ansharut Tauhid DKI Jakarta) yang juga sudah tertangkap
Di Istana Presiden, Kapolri menegaskan, penangkapan terhadap Abu Bakar Baasyir merupakan rangkaian dari kegiatan yang sudah dilakukan di AcehMenurutnya, ada rencana dari pelaku teror untuk mendeklarasikan tandzim Al Qaidah Serambi Mekah di IndonesiaSelama proses pelatihan, menurut Kapolri, mereka sudah melakukan tindakan kekerasan di Aceh"NGO dari luar negeri yang ada di sana jadi sasaran mereka," terangnya.
Hingga saat ini, sudah ditangkap 102 orang di mana yang menjadi tersangka sebanyak 66 orang dan terbagi ke dalam 33 berkas perkara"Ikuti saja nanti dalam sidang terbukaDalam waktu dekat," katanya"Fakta yuridis bisa dipertanggungjawabkan."
Mantan Kabareskrim itu mengatakan, pihaknya terus mendalami keterlibatan warga negara PerancisItu terkait dengan mobil yang disiapkan untuk melakukan bom bunuh diriApa hubungan dia dengan Abu Bakar Baasyir? "Belum..belumTapi yang jelas, semua yang kita lakukan ini dengan suatu proses yang panjang," jawabnya.Kondisi terkini mengenai ancaman terorisme menjadi salah satu isu yang dibahas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sidang kabinet paripurna, kemarin (10/8)
SBY terusik karena wacana yang berkembang presiden seakan-akan memberi perintah penagkapan BaasyirEbab, Baasyir ditangkap selang dua hari setelah SBY berkunjung di bandung dan menyebut ada ancaman terorismeKarena itu, SBY meminta Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri memberikan laporan dalam sidang kabinetNamun saat penyampaian laporan tersebut, sidang berlangsung tertutup bagi media.
Dalam pengantar sidang, SBY meminta isu tentang terorisme tidak dibawa ke ranah politik dan tidak dikaitkan dengan ajaran agama tertentu"Saya tidak pernah membawa masalah terorisme ke arena politik karena bukan politik dan kita tidak bisa kaitkan terorisme dengan agama karena bukan ajaran agamaTerorisme adalah kejahatan," katanya.
Karena itu, SBY menyerahkan sepenuhnya upaya mencegah dan menindak terorisme kepada aparat penegak hukumMulai dari kepolisian, kejaksaan, pengadilan, dan lembaga penegak hukum lain"Itu harus kita pertahankanJangan dicampuradukan, jangan dibawa ke arena politik atau agamaBenar-benar terpisah dan completely different," tegasnyaSBY juga mengingatkan penanganan masalah terorisme dilakukan secara profesional serta akuntabel.
Terkait dengan ancaman terorisme pada saat peringatan HUT RI ke-65, SBY mengaku sudah mengetahuinya."Tapi saya harap jangan karena ancaman kita surut dalam merayakan hari bersejarah proklamasi kemerdekaan," katanyaYang terpenting, kepolisian bersama dengan TNI meningkatkan pengamanan dan kewaspadaan"Selebihnya berjalan biasa karena negara tidak boleh kalah dengan kejahatan," katanya.(rdl/fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Tetapkan Hari Ini Awal Puasa
Redaktur : Tim Redaksi