JAKARTA -- Tak banyak yang tahu kondisi terakhir Abu Bakar Ba"asyir (ABB) di sel Mabes Polri pascapenangkapan di Banjar Patroman Ciamis Jawa Barat Senin lalu (9/8)Sehari setelah ditahan, putra bungsu Ba"asyir, Abdurrochim menemui ayahnya di tahanan
BACA JUGA: Rp 100 Juta Mengalir ke Brigjen Edmon Ilyas
Kepada wartawan Radar Solo (grup JPNN) MBACA JUGA: Istri Baasyir Shock
Peluk hangat dan sapaan salam membuka pertemuan Abdurrochim dengan sang ayah, Abu Bakar Ba"asyir, Selasa pagi (10/8) di sel Mabes Polri
BACA JUGA: Pemerintah Tetapkan Hari Ini Awal Puasa
Dalam kesempatan ini Abdurrochim membawakan beberapa potong pakaian bagi sang ayahKarena sejak ditangkap, pengasuh Ponpes Al Mukmin ini hanya mengenakan baju yang melekat di badan.Tidak panjang rentang waktu pertemuan dengan sang ayahAbdurrochim menyebut tak lebih dari 25 menitItu pun harus betah dengan dikawal anggota polisi yang selalu tampak curiga"Saya bertemu ustad hanya sekitar 25 menitPada saat itu juga ditunggui polisiKami datang ke Mabes pukul 10.00," ungkap Iim kepada Radar Solo kemarin sore
Kendati waktu yang disediakan tak banyak, namun meluncur pembicaraan bermakna antara Iim dan Ba"asyirUniknya, tak satu pun kalimat keluar dari mulut tegas Ba"asyir yang berbau keluhan dan patah semangatSebaliknya, dari awal masuk sel Ba"asyir tampak segar dan tenangSedikit pun tak nampak wajah gelisah ataupun nglokro (kecewa).
"Saya datang hanya mengantar pakaianBeliau (Ba"asyir) tidak mengeluhkan apa-apaKhusus soal kesehatannya tidak sampai dikeluhkanTapi karena beliau punya sakit maag dan asam lambung, jadi minta diantar obatnyaBeliau cukup tenang menghadapi tindakan polisi ini," tutur Iim yang juga tampak tabah iniKepada Iim dan sejumlah pembesuk, Ba"asyir menasihati agar sabar menghadapi ujianBa"asyir seperti menghadapi sesuatu yang tidak terlalu merisaukan dirinyaSeolah biasa-biasa sajaDi mata Ba"asyir, dakwah secara istiqomah selalu diiringi ujian dan rintangan berlikuApalagi dengan keteguhan dalam bersikap menentang kemungkaranPasti, kendala akan datang bertubi
"Ustad hanya berpesan supaya saya sabarBeliau menyampaikan, beginilah kalau dakwah lurus-lurus selalu ada ujian yang mengiringiBanyak pihak yang menyudutkan," ucap Iim menirukan pesan Ba"asyirSelain pesan dakwah, Ba"asyir juga menitipkan nasihat keluargaBa"asyir berpesan kepada Iim agar menjaga ibunya dengan baikHal ini dikemukakan Ba"asyir lantaran ibu Iim, Aisyah Baraja sudah sangat lanjut usiaKesehatannya juga menurun karena mengidap penyakit gulaPeristiwa penangkapan di Ciamis tergambar jelas di benak dan pikiran ibunyaBahwa tindakan polisi sangat tidak manusiawi dan anarkis.
"Umi pulang diantar para pengurus Ponpes Nurussalam, Ciamis, Jawa BaratKarena polisi mengantarnya ke sanaMaka langsung diantar ke SoloKami berterima kasih kepada pengasuh Ponpes Nurussalam yang membantu kepulangan umi," imbuh Iim dengan suara parau.
Ada ungkapan dari Ba"asyir yang sempat membuat Iim terharuDi tengah kondisi seperti itu, Ba"asyir masih sempat berpesan agar dia menyelesaikan urusan zakatBeberapa zakat memang harus Ba"asyir tunaikanKarena di penjara, Iim-lah yang diminta mengurusUngkapan keras justru datang dari kakak ipar Ba"asyir, Umar BarajaDia menilai polisi bertindak arogan"Bagaimana tidak, ulama besar dicegat di tengah jalan, dipaksa keluar dengan memecahkan kaca mobilLalu diseretItukah tindakan polisi yang profesional dan beretika" tanya Umar Baraja kepada Radar Solo kemarin.
Atas tindakan seperti itu, Umar yakin, pasti Allah SWT akan menurunkan azab bagi mereka dan negeri iniDan kalau sudah turun azab, maka tidak akan pilih-pilihPasti semua akan merasakannya"Kami atas nama keluarga tidak bisa menerima tindakan iniKesannya dicari-cariApalagi yang dicari dari ulama yang tak tau bagaimana memegang senjata apalagi membuat bomJangan bodohi kami, urus saja bagaimana memberi kesejahteraan bagi rakyat," terang Umar yang juga tinggal di Solo ini.
Baik Iim maupun Umar Baraja berharap, Ba"asyir segera dibebaskanKarena memang tidak ada indikasi keterkaitan dengan tindak terorismeAktivitas keseharian Ba"asyir bisa diketahui semua orangDari kota yang satu ke kota lain, dari mimbar satu ke mimbar lainSemata hanya untuk berdakwah.(*/nan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Muhammadiyah Tolak Pembatasan Jumlah Parpol
Redaktur : Tim Redaksi