jpnn.com, JAKARTA - Bila terjadi friksi di lembaga luar biasa seperti KPK, berarti lembaga tersebut dalam keadaan bahaya. KPK bisa kehilangan kredibilitasnya dengan friksi yang terjadi antar-kelompok penyidiknya.
Advokat Johnson Panjaitan mengemukakan hal itu, Kamis (31/8/17), di Gedung DPR RI mengomentari pernyataan Direktur Penyidikan KPK Aris Budiman yang diungkap di hadapan Pansus baru-baru ini.
BACA JUGA: Novanto: Tragedi Rohingya Tak Ada Sangkut Pautnya dengan Agama
“Saya kecewa denga Ketua KPK yang mengatakan bahwa friksi itu biasa dan terjadi di mana-mana,” ucap Jonhson.
Menurut Johnson, KPK dibentuk sebagai lembaga luar biasa. Friksi yang tajam terjadi di dalamnya bisa menggoyahkan lembaga antirasuah itu. “Kan, kita bikin KPK karena luar biasa. Jadi kalau di lembaga yang luar biasa terjadi friksi juga seperti di lembaga yang biasa, itu berarti dalam keadaan bahaya. Ada masalah besar,” katanya.
Johnson mensinyalir, masalah besar yang ada di tubuh KPK itu ditutup-tutupi dengan cara memperbanyak operasi tangkap tangan (OTT). Dengan begitu, lembaga ini tetap terlihat baik di mata publik.
“Saya khawatir salah satu cara untuk menutupi itu, ya dengan OTT-OTT ini. Selama ini kita melihat OTT sebagai prestasi. Tapi kalau hampir tiap bulan ada OTT, lama-lama curiga juga bahwa ini bukan prestasi lagi, karena di dalamnya ada friksi-friksi,” nilainya.(adv/jpnn)
BACA JUGA: Ribuan Advokat Siap Bela Aris Budiman
BACA JUGA: DPR Berharap Langkah Indonesia Jadi Contoh Negara Lain
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet Was-was Ada Komisioner Bayangan di KPK
Redaktur & Reporter : Friederich