Balita di Indonesia Cenderung Pendek

Senin, 24 Januari 2011 – 05:25 WIB

JAKARTA - Indonesia masih belum lepas dari problem kesehatan dan gizi burukOrganisasi Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa 36,8 persen balita di Indonesia memiliki tinggi badan di bawah standar

BACA JUGA: Setialah dengan Pasangan!

Itu menunjukkan, angka kesehatan mayoritas warga di Tanah Air masih ada di bawah standar


Penelitian Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) menyebutkan indonesia kini mengalami ancaman gizi mikro atau yang disebut kelaparan tersembunyi hidden hunger

BACA JUGA: Teh Terlalu Pekat Akibatkan Sembelit

"Ini adalah masalah penting yang harus mendapat perhatian antara pemerintah dan swasta," ujar Koordinator Gizi PKPU Yulia Rimawati di Jakarta, Minggu (23/1).
     
Yulia mengatatakan walaupun indikasi itu menguat namun hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) tahun 2010 menyebutkan angka balita kurang gizi ada di kisaran 17,9 persen, nilainya turun dibanding dengan 2007� yang ada di kisaran 18,4 persen
Namun, hingga kini masalah nutrisi di indonesia masih menjadi agenda dan belum teratasi

BACA JUGA: Ngonthel di Warung Onthel

�Masalah nutrisi masih menjadi agenda besar di Indonesia,�� ujar Yulia

Menurutnya masalah kekurangan gizi mikro atau kelaparan tersembunyi masih sering ditemuiPermasalahan gizi mikro yang banyak ditemui di Indonesia adalah kekurangan zat besi, yodium dan vitamin A dan ini sangat beresiko untuk anak dan ibu hamilSalah satu upaya dalam membantu mencegah potensi timbulnya masalah gizi adalah melalui pola makan gizi seimbang termasuk kecukupan zat gizi mikro (vitamin dan mineral).
     
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Sari Husada Boris Bourdin menyatakan telah berkomitmen untuk terlibat dalam mengatasi problem gizi nasionalBekerjasama dengan PKPU, Saru Husada memperkenalkan program Ayo Melek GiziSoftware itu adalah alat bantu edukasi yang mudah bagi ahli gizi dan juga para ibu untuk menyusun menu makanan yang seimbang.
     
"Selain itu, Sari Husada juga memperkenalkan program Warung Anak sehat yang bekerjasama dengan Dompet Dhuafa yang akan dilaksanakan di sekitar Posyandu," ujar Boris

Seluruh kegiatan dikemas dengan menarik dan menghibur serta diselipkan kegiatan pengetahuan mengenai pentingnya gizi bagi tubuhBoris mengatakan Sari Husada selaku produsen produk nutrisi ibu dan balita melalui program gizikita akan membantu mengatasi persoalan kekurangan gizi yang menimpa Indonesia

Sari Husada juga akan menggelar acara sambut "Hari Gizi Nasional" bersama 100 balita"Acara hari gizi nasioanal yang diperingati tanggal 25 Januari merupakan momentum untuk memikirkan persoalan gizi yang masih menjadi tantangan bagi bangsa indonesia," pungkasnya(zul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cabe, Bukan Sekedar Bumbu Pedas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler