jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Survei Politik Indonesia(LSPI) Rahmayanti Kusumaningtyas menilai pernyataan Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto menanggapi pandangan Menko Polhukam Mahfud MD terlalu reaktif dan berlebihan.
Menurut Rahmayanti, pernyataan Mahfud yang menyebut DPR diam dalam kasus kematian Brigadir J harusnya dianggap sebagai masukan yang penting.
BACA JUGA: Aziz Yanuar Bilang Skenario Penembakan Brigadir J Sama dengan Pembunuhan 6 Syuhada di KM 50
"Semestinya Bambang Pacul tidak perlu reaktif berlebihan, ya," ujar Rahmayanti, Kamis (11/8).
Menurut sosok yang akrab disapa Rahma itu, Bambang Pacul sebagai wakil rakyat seharusnya menjadikan pernyataan Menko Polhukam sebagai kritik konstruktif agar DPR lebih proaktif terhadap kasus Brigadir J yang telah menyita perhatian besar masyarakat luas.
BACA JUGA: Soal Motif Pembunuhan Brigadir J, Napoleon: Berdasarkan Pengalaman Saya...
Rahma menilai Bambang Pacul bukan malah menyerang balik pernyataan Menko Polhukam.
"Sebagai wakil rakyat, kan, mestinya punya kepekaan atau perasaan yang sama dengan perasaan masyarakat luas terkait kasus Brigadir J ini, bukan malah diam dengan dalih sadar posisi lalu menyerang Pak Mahfud," kata Rahma.
BACA JUGA: Bambang Pacul Kritik Mahfud MD, Pakai Diksi Menteri KomentatorÂ
Dia menambahkan pernyataan Mahfud MD merupakan wujud keprihatinan pemerintah terhadap insiden pembunuhan Brigadir J.
Rahma menganggap pemerintah sudah menunjukkan kepekaan yang sama dengan perasaan masyarakat terkait kasus ini.
"Saya kira yang disampaikan Pak Mahfud itu berangkat dari wujud keprihatinan pemerintah terhadap kasus ini sekaligus pemerintah ingin menunjukkan kepekaan dan perasaan yang sama dengan perasaan masyarakat luas terkait kasus ini," tambah dia. (tan/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahfud MD: Kasus Brigadir J Seperti Orang Hamil Tetapi Tidak Mau Melahirkan
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga