Bambang Widjojanto Berpeluang Jadi Ketua KPK

Senin, 21 November 2011 – 06:06 WIB

JAKARTA - Peluang Busyro Muqoddas menduduki kembali posisi ketua Komisi Pemberantasan Korupsi menyempitSejumlah fraksi memberikan sinyal negatif akan memilih kembali mantan ketua Komisi Yudisial itu untuk menjadi nahkoda KPK kedepan

BACA JUGA: Disidang In Absensia, Kasus Nunun Mandeg


      
Pernyataannya tentang gaya hidup mewah para anggota dewan, terakhir, bakal mempengaruhi sikap akhir sejumlah fraksi
Beberapa sudah memberi sinyal tak akan memilih Busyro duduk lagi di posisi puncak

BACA JUGA: Reformasi Birokrasi di Bidang Hukum Bakal Digenjot



Partai Golkar, misalnya, masih beranggapan bahwa pernyataan Busyro yang memicu pro kontra seharusnya tidak disampaikan sebagai sosok pimpinan KPK
Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham menilai, seharusnya Busyro tidak perlu mengumbar pernyataan untuk menyudutkan pihak lain

BACA JUGA: Pusat Harus Intervensi Pembangunan Jalan di Daerah



Pernyataan bahwa menteri dari parpol berpotensi mengeruk uang negara harus diimplementasikan dalam tindakan hukum"Tugas penegak hukum adalah mencari data dan fakta dan melakukan langkah konkret," ujar Idrus di Jakarta, Minggu (20/11).

Menurut Idrus, setiap profesi memiliki etikaSeharusnya secara konsisten Busyro sebagai pimpinan KPK melakukan pencarian faktaKPK harus membuat rencana yang konkret bagaimana menindaklanjuti indikasi ataupun temuan mereka

"Tidak ada manfaatnya perang pernyataanPara penegak hukum nggak perlu banyak bicara, lakukan pemeriksaan, bagaimana mencari data dan fakta hukum," ujarnya menegaskan.
      
Sindiran yang disampaikan Busyro, ujar Idrus, tidak sesuai dengan tugas dan kewajiban yang diembanHal itu berpotensi kontraproduktif, jika pernyataan itu tidak bisa dibuktikan"Kita harus saling menghargai, masing-masing profesi ada etikanyaAda alurnya sendiri," tandasnya.
      
Terkait potensi digusurnya Busyro dari Ketua KPK, Partai Golkar nampaknya cenderung mengajukan nama Bambang Widjojanto sebagai penggantiAnggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo menyatakan, peluang untuk menjadi Ketua KPK nanti terlihat pada sosok Busyro dan Bambang"Jika Bambang terpilih, peluangnya fifty fifty (sama kuat, red)," ujar Bambang.
      
Menurut Bambang proses pemilihan Ketua KPK nanti sangat tergantung konstalasi politik yang nanti terjadi di Komisi IIIMeskipun Busyro dan Bambang memiliki peluang kuat menjadi Ketua KPK, sosok Yunus Husein bisa jadi menjadi opsi jika tidak ada titik temu diantara fraksi"Akan ada persaingan ketat antara Busyro, BW (Bambang Widjojanto) dan Yunus," tandasnya.
      
Bagaimana dengan Partai Demokrat? Meski menilai bahwa pernyataan Busyro terkait sikap hedon politisi parlemen tidak elegan, namun Wasekjen DPP Partai Demokrat Saan Mustofa menyatakan, kalau hal tersebut tidak akan dijadikn bahan fraksinya menentukan sosok calon ketua KPK mendatang"Kami tidak akan mengait-ngaitkan pernyataan Pak Busyro dengan persoalan pemilihan KPK," ujar Saan, tadi malam
      
Dia menyatakan, dari calon-calon yang ada, semua memiliki peluang yang sama untuk terpilih"Intinya, kami tidak akan mempertimbangkan dan mempersoalkan pernyataan Pak Busyro kemarin, seleksi KPK urusannya beda," imbuh politisi yang juga anggota Komisi III tersebut.
      
Terpisah, Wasekjen DPP PKS Fahri Hamzah menilai, memang sulit bagi Busyro untuk terpilih memimpin KPKMantan Wakil Ketua Komisi III yang baru saja digeser posisinya itu menambahkan, wacana kocok ulang pimpinan KPK kedepan pasca terpilih pimpinan KPK baru nantinya sudah semakin besar"Dia sudah sulit (jadi ketua lagi, Red), terlalu banyak bermanuver," tegas Fahri.
       
Sebelumnya, PAN juga telah memberi isyarat tidak lagi terlalu 'menjagokan' Busyro Muqoddas sebagai Ketua KPK periode 2011-2015Kecenderungan itu dikaitkan dengan polemik mengenai gaya hidup hedon para pejabatIsu yang belakangan melebar ke soal mobil mewah para anggota DPR itu awalnya memang dilontarkan oleh Busyro Muqoddas.
      
Wakil Ketua Umum DPP PAN Drajad Wibowo mengatakan ucapan Busyro itu hanya menimbukan kegaduhan yang tidak perluNamun, kecil sekali dampaknya, bahkan nol dari aspek pemberantasan korupsiDrajad lantas menyebut di mata PAN, nilai Busyro menjadi turunTerutama dari kematangan sebagai pejabat publik.
      
Sayang, Pak Busyro ini orang baikTapi, terpeleset dengan ucapan yang sebenarnya kurang bermanfaat," katanya.
      
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Fraksi PAN yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR Tjatur Sapto Edy sejalan dengan pandangan itu"Pasti mempengaruhiCuma  sedikit saja," ujar Tjatur, lantas terkekehTjatur sepertinya memilih untuk mengambil posisi aman"Saya kira Pak Busyro masih kuat, banyak simpatiPAN sendiri belum memutuskan," tandasnya(bay/dyn/pri/kuh)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Reformasi Birokrasi di Daerah Akan Dipercepat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler