jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo akan meluncurkan dua buku terbaru, yakni 'Indonesia Era Disrupsi' sebagai buku ke-23 dan 'Melawan Radikalisme dan Demoralisasi Bangsa' sebagai buku ke-24 yang ditulisnya.
Peluncuran dua buku itu dilakukan pada pekan depan, tepatnya Rabu (10/8), di The Kuningan Suites Habitat, Jakarta.
BACA JUGA: Ikut Kejuaraan Menembak Menkumham Cup 2022, Bamsoet Sabet Juara III
Selain peluncuran, akan ada bedah buku menghadirkan berbagai narasumber ternama.
Narasumber bedah buku 'Indonesia Era Disrupsi' antara lain, Ketua Umum Himpunan Bank-Bank Milik Negara (HImbara) Sunarso, Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa, Ketua Otoritas Jasa Keuangan 2017-2022 Wimboh Santoso serta Pengamat Marketing Digital Edo Lavika.
BACA JUGA: Bamsoet: Humas Kementerian dan Lembaga Tidak Boleh Kalah dengan Buzzer
Sementara narasumber bedah buku 'Melawan Radikalisme dan Demoralisasi Bangsa' antara lain, Anggota DPD sekaligus pakar Hukum Tata Negara Jimly Asshiddiqie, Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto, dan Rektor IPB University Arif Satria.
"Kedua buku tersebut buah pikiran saya atas berbagai perkembangan yang dihadapi bangsa Indonesia. Menjadi persembahan untuk menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia ke-77, sekaligus sebagai warisan pemikiran dari saya untuk generasi muda bangsa," ujar Bamsoet di Jakarta, Minggu (7/8).
BACA JUGA: Bamsoet Mengapresiasi Buku Karya Guru Besar IPB Ini
Wakil Ketua Partai Golkar itu menjelaskan, buku 'Indonesia Era Disrupsi' lebih banyak mengupas seputar proses perubahan cepat pada sistem dan tatanan di berbagai aspek kehidupan manusia yang didorong oleh inovasi teknologi dan tuntutan revolusi Industri 4.0.
Perubahan tersebut tidak bisa dihindari oleh siapapun, baik masyarakat perkotaan maupun di pelosok desa.
"Didalam buku ini juga menyoroti bahwa tantangan yang dihadapi umat manusia dalam era disrupsi tidak hanya pada kebutuhan talenta digital saja. Melainkan seberapa jauh kesiapan dan kemauan dunia pendidikan dalam beradaptasi dengan perubahan," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum SOKSI itu menerangkan, dalam buku 'Melawan Radikalisme dan Demoralisasi Bangsa' itu menegaskan melawan radikalisme, terorisme, hingga demoralisasi bangsa dengan berbagai bentuk lainnya, tidak cukup melalui penegakan hukum.
Dia menyebut dibutuhkan upaya lain berupa strategi cegah dan tangkal melalui vaksinasi ideologi.
Salah satunya menggunakan vaksinasi Empat Pilar MPR RI yang pada hakikatnya adalah mengamalkan nilai-nilai dalam Pancasila, menjadikan UUD NKRI 1945 sebagai pedoman, mempertahankan eksistensi NKRI serta menjaga kesatuan serta persatuan dengan menerima dan merawat kebhinekaan.
"MPR RI gencar melaksanakan vaksinasi ideologi berupa Sosialisasi Empat Pilar MPR RI ke berbagai kalangan masyarakat guna memperkuat imun ideologi setiap anak bangsa dalam menghadapi berbagai gempuran ideologi yang tak sejalan dengan jati diri bangsa Indonesia," pungkas Bamsoet. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet Ajak Masyarakat Bersinergi Buat Peta Pembangunan Indonesia
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian