Bamsoet: Faunaland jadi Jendela Fauna Indonesia

Jumat, 03 September 2021 – 21:35 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo mengunjungi penangkaran dan pengembangbiakan satwa PT Faunaland Indonesia di Bekasi, Jumat (3/9). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, BEKASI - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengunjungi penangkaran dan pengembangbiakan satwa PT Faunaland Indonesia milik Danny Gunalen dan Ruddy Salim, di Bekasi, Jumat (3/9).

Dalam kesempatan itu, Bamsoet menyampaikan, apresiasi perlu diberikan kepada berbagai pihak yang konsisten menjalankan penangkaran dan pengembangbiakan satwa.

BACA JUGA: Bamsoet Jawab Hoaks Amendemen UUD 1945 Lewat Buku Negara Butuh Haluan

Sebab upaya tersebut sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem.

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, selain memiliki penangkaran dan pengembangbiakan satwa, PT Faunaland Indonesia juga mengelola kebun binatang, Faunaland Ancol, di kawasan Ecopark Ancol, Jakarta, sebagai bagian dari pendidikan, konservasi, dan wisata satwa.

BACA JUGA: Di PAW MPR Ibnu Mahmud, Bamsoet Ungkap Vaksinasi Ideologi Banyak Hadapi Tantangan

"Faunaland telah menjadi Jendela Fauna Nusantara," kata Bamsoet.

Faunaland memiliki koleksi satwa dari berbagai daerah yang terbagi dalam berbagai zona.

BACA JUGA: Bamsoet Desak Pemerintah Berantas Pinjol Ilegal

Mulai dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku, Papua, serta Nusa Tenggara dan Bali.

"Faunaland juga telah berhasil mengembangbiakan berbagai fauna seperti kuda poni, keledai, singa, hingga landak Jawa," jelas Bamsoet.

Bamsoet menerangkan, Faunaland memiliki setidaknya 33 jenis satwa dengan total mencapai lebih dari 122 satwa.

Jumlahnya pun masih akan terus bertambah.

Dari berbagai koleksi yang dimiliki, ada siamang albino yang merupakan merupakan spesies langka satwa dunia.

"Ada juga Singa Putih Afrika, Kanguru Albino, Landak Albino, hingga Kura-kura Aldabra yang berusia sekitar 76 tahun. Tidak ketinggalan berbagai jenis burung, dari mulai Nuri Bayan, Paruh Bengkok, Kakatua Raja hingga Cendrawasih 12 antena yang indah," sebut Bamsoet.

Dia berharap kegiatan penangkaran dan pengembangbiakan yang dilakukan Faunaland bisa terus menyasar lebih banyak satwa khas Indonesia.

Harapannya generasi ke depan tetap bisa menyaksikan seperti apa rupa elang, singa, harimau, monyet, dan beragam jenis satwa endemik khas Indonesia lainnya.

"Sekaligus menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara. Mereka bisa menyaksikan seperti apa satwa endemik Indonesia dari berbagai daerah, hanya dengan berkunjung ke Faunaland," kata Bamsoet.

Bamsoet mengatakan, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat besar.

Sebanyak 17 persen satwa dunia ada di Indonesia.

"Secara keseluruhan, satwa endemik Indonesia terdiri dari 259 jenis mamalia, 384 jenis burung, serta 173 jenis amphibi," kata Bamsoet yang juga Pembina Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI).

Data Uni Internasional 2013 mencatat, untuk konservasi alam Indonesia juga memiliki beragam satwa endemik yang hanya hidup di alam Indonesia.

Mulai dari Harimau Sumatera, Jalak Bali, Burung Maleo Sulawesi, Badak Jawa, maupun Lutung Jawa.

"Harus diakui banyak di antaranya terancam punah akibat perburuan liar maupun perusakan hutan," bebernya. (mar1/jpnn)

 

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet Ajak Semua Komponen Bangsa Tangguh Hadapi Masa Pandemi


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Tim Redaksi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler