jpnn.com - JAKARTA - Politisi Partai Golkar, Bambang Soesatyo menyatakan bahwa pengusaha tidak terlalu merasakan dampak dari kenaikan BBM yang direncanakan oleh presiden terpilih Joko Widodo dan PDIP sebagai partai pengusungnya. Menurut Bambang, pengusaha secara bisnis hanya menyesuaikan ongkos produksi dan harga jual barang dinaikan.
"Bagi pengusaha, yang penting itu soal kepastian naik atau tidak harga BBM. Kalau naik, pengusaha tinggal menyesuaikan biaya produksi dengan harga jual barang. Selama masyarakat masih bisa beli barangnya, tidak jadi masalah bagi pengusaha. Yang paling merasakan naiknya BBM pasti rakyat," kata Bambang kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (28/8).
BACA JUGA: Beli Tanah, Mertua Anas Bayar Pakai Dolar dan Emas
Kalau saat ini terindikasi banyak pengusaha yang berada di barisan Jokowi mendorong subsidi BBM dihapuskan, lanjut pria yang dikenal dengan sapaan Bamsoet itu, maka tujuan mereka memang untuk menyerap subsidi BBM yang selama ini dinikmati rakyat demi keuntungan bisnis. Sebab, para pengusaha bisa mengerjakan proyek-proyek pemerintah yang nilainya bisa bertambah ratusan triliun rupiah sebagai dampak pengalihan subsidi.
Bambang menambahkan, pengusaha yang dekat dengan penguasa memang konsisten menyuarakan pengurangan subsidi BBM. Sebab, dana dari subsidi BBM itu bisa dialihkan untuk pembiayaan proyek pemerintah lainnya.
BACA JUGA: Hakim Ingatkan Keluarga Anas Tak Berpihak Saat Bersaksi di Persidangan
“Kalau mereka yang konsisten meminta penghapusan subsidi BBM itu terindikasi pengusaha yang dekat dengan kekuasaan karena usaha mereka seperti pembangunan infrastruktur yang bekerja sama dengan pemerintah melalui pembiayaan APBN. Jadi kalau subsidi dihapus, logikanya, anggaran untuk pembangunan bertambah dan keuntungan mereka pun kian bertambah," ungkap Bambang.(fas/jpnn)
BACA JUGA: Ahli: Tidak Ada Pidana Asal Maka Tak Ada TPPU
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan: Ada Dilema dalam Kebijakan Harga BBM
Redaktur : Tim Redaksi