BAN-PT Terlalu Banyak Alasan, Perlu Badan Baru

Kamis, 04 November 2010 – 12:44 WIB
JAKARTA - Ketua Badan Penyelenggara (BP) Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (PTSI), Thomas Suyatno, menilai bahwa kurangnya jumlah assesor (tim penilai) hendaknya jangan dijadikan alasan tidak tembusnya target akreditasi yang dilakukan Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT), terhadap 4.000 program studi di tahun 2010"Tidak tembus target karena assessor terbatas? Nampaknya itu alasan yang kurang pas

BACA JUGA: Tim Penilai Akreditasi Disebut Karatan

Hal itu sebenarnya bisa dikomunikasikan dengan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas)," ungkap Suyatno kepada JPNN, di Jakarta, Kamis (4/11).

Selain itu, Suyatno mengatakan, pihaknya juga tidak menerima adanya pernyataan bahwa perguruan tinggi swasta (PTS) dinilai kurang memiliki kesadaran untuk melakukan akreditasi
Menurutnya pula, PTS bukannya tidak memiliki kesadaran, tetapi bisa dikatakan belum siap untuk mengajukan proses akreditasi.

"Yang belum melakukan akreditasi hanya sebagian kecil saja

BACA JUGA: Kampus STIH Memanas, Satu Masuk RS

Tetapi sebagian besar lainnya, tentu sudah menyadari pentingnya akreditasi, dan sudah melakukan akreditasi
Oleh karena itu, BAN-PT jangan terlalu memojokkan PTS," imbuhnya.

Dengan situasi seperti ini, Suyatno menambahkan bahwa memang diperlukan adanya badan atau lembaga akreditasi lain selain BAN-PT

BACA JUGA: Siswa Demo, Tuding Kepsek Korupsi

Hal ini menurutnya pula, harus diakui oleh KemdiknasSehingga katanya, dapat dilakukan percepatan proses akreditasi program studi perguruan tinggi.

"Karena, ada saja alasan yang diungkapkan BAN-PT terkait proses akreditasiSelain itu, dikhawatirkan ke depannya BAN-PT akan menjadi suatu lembaga superbody, sebagai satu-satunya badan akreditasi di Indonesia yang diakui pemerintah dan hasil laporannya merupakan harga mati,” ungkapnya(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanya Dimainkan Segelintir Orang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler