Siswa Demo, Tuding Kepsek Korupsi

Kamis, 04 November 2010 – 08:47 WIB

PEKANBARU -- Para siswa SMAN 6 Pekanbaru kehabisan kesabaran melihat perilaku kepala sekolah (kepsek)-nya yang diduga banyak melakukan korupsiKemarin, dimotori anak-anak kelas XII disekolah itu, digelar aksi unjuk rasa yang diikuti ratusan siswa

BACA JUGA: Hanya Dimainkan Segelintir Orang

Tuntutannya adalah mendesak Kepsek SMAN 6 Pekanbaru, Drs H Wan Marjohan MPd, mundur dari jabatannya.

"Aksi demo teman-teman semua pada hari ini sebenarnya akibat sudah tidak tahan lagi melihat kebijakan bapak kepala sekolah, tujuan kita ingin kepala sekolah bisa diganti dengan yang lain,’’ ujar Di salah satu siswa kelas XII kepada Riau Pos (Grup JPNN) di tengah aksi.

Salah satu siswa yang tak mau namanya disebutkan yang sekaligus promotor aksi demo itu mengatakan bahwa, kepala sekolah yang baru dua tahun menjabat menjadi kepala sekolah di SMAN 6 Pekanbaru, membuat kebijakan yang semena-mena.

Kebijakan kepala sekolah yang membuat kesal para siswa kelas XII itu, diantaranya yaitu siswa di minta membayar uang parkir kendaraan sebesar Rp50 ribu setiap bulannya, kemudian siswa di suruh membayar uang perpisahan sebesar Rp1 juta hingga Rp 2 juta tergantung kemampuan keuangan siswa, dan uang gorden, uang sumbangan kemalangan dan kematian keluarga siswa
Padahal menurut keterangan siswa uang sumbangan kemalangan masih banyak tersisa dan disimpan pihak sekolah

BACA JUGA: PGRI Dukung Permendiknas



Selain itu juga siswa diminta membayar sebesar Rp250 ribu untuk membayar uang buku tahunan (buku kenang-kenangan propil sekolah) bagi siswa kelas XII, namun pihak sekolah tidak mewajibkannya bagi yang tidak mampu.

Aksi demo para siswa SMAN 6 Pekanbaru di awali pada sekitar pukul 10.00 wib, kemudian para siswa bergerak di lapangan bola kaki yang tidak jauh dari sekolah SMAN 6 Pekanbaru hingga sekitar 11.35 wib baru para siswa membubarkan diri


Layaknya sebuah aksi unjuk rasa, aksi para siswa itu juga diwarnai dengan teriakan-teriakan para siswa yang nadanya menghujat kasek

BACA JUGA: Kemendiknas Atur Mutasi Kasek

"Kepala sekolah harus diganti, kepala sekolah harus diganti," teriak ratusan siswa yang mengikuti aksi demo di depan pekarangan sekolah SMAN 6 PekanbaruAkibat adanya aksi demo siswa tingkat XII itu, kontan kondisi sekolah jadi berisik dan cukup ricuh sehingga para siswa SMAN 6 Pekanbaru yang duduk di tingkat X dan tingkat XI yang sedang mengikuti proses belajar mengajarnya tidak dapat kosentrasi.

Kepala Sekolah SMAN 6 Pekanbaru, Drs H Wan Marjohan MPd saat di temui Riau Pos Rabu (3/11) membantah secara tegas atas tuduhan para siswa bahwa dirinya melakukan korupsi, apalagi membuat kebijakan-kebijakan tentang uang parkir, uang perpisahan dan uang pembayaran buku tahunan ituWan Marjohan mengatakan, dirinya tidak pernah memerintahkan siswa untuk melakukan pembayaran uang parkir dan uang perpisahan dan uang gordenNamun jika pembayaran untuk buku tahunan dikatakan Wan Marjohan hanya diperentukan bagi siswa kelas XII yang mampu.

Dijelaskan, sebenarnya para siswa yang mampu dan yang mau saja diminta membayar uang buku tahunan itu"Kalau tidak mau tidak kita dipaksakanTentang pembayaran lainya kita tidak pernah membuat kebijakan seperti di tuduhkan siswaMalahan saya telah memutuskan untuk mengembalikan uang para siswa yang sudah membayar uang buku tahunan itu, karena menurut saya buku tahunan ini tidak terlalu penting, kasihan bagi siswa yang kurang mampu," bebernya.

Ia menceritakan, pengadaan program buku tahunan ini bukan keputusan dari sekolah, namun para siswa yang menginginkannya'Siswa kelas XII yang menginginkannya supaya ada buku tahunan setelah lulus sekolah, jadi uang yang sudah terkumpul sebesar Rp14 juta lebih ini masih ada pada kita dan akan kita kembalikan lagi dengan siswa, bukanya uangnya kita korupsi,’’ ungkapnya.

Malahan, Wan Marjohan menilai, para siswa SMAN 6 Pekanbaru sendiri senang dengan kegiatan seperti demo ini, sebab dengan demo siswa bisa tidak mengikuti belajar mengajar"Saya baru dua tahun menjadi kepala sekolah di SMAN 6 Pekanbaru ini, menurut cerita siswa di sini memang senang melakukan aksi seperti demo semacam ini, mereka kan bisa tidak belajar," tudingnya(ilo/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bahasa Inggris di RSBI Perlu Dibatasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler