Bandara Kuala Namu Ambisi Gantikan Changi

Jumat, 10 Desember 2010 – 17:31 WIB
JAKARTA - PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) mempersiapkan Bandara Kuala Namu, Medan, yang masih dalam tahap pembangunan menjadi saingan bandara Changi, SingapuraDengan begitu, jika ingin terbang ke Eropa atau Amerika Serikat, masyarakat Indonesia tidak perlu singgah ke negara lain.

"Itu bisa langsung ke Eropa atau ke mana jadi tidak perlu melalui Singapura

BACA JUGA: APBD Dihabiskan Belanja Pegawai

Dari segi efisiensi fuel, efisiensi operasi, bandara Medan itu lebih baik," ujar Direktur Utama AP II Tri Sunoko kemarin (9/12/10)
Hingga kini, pembangunan Bandara Kuala Namu di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, masih dalam tahap penyelesaian dan telah mencapai tahap 70 persen.

Tri yakin jika pada 2012 bandara ini selesai pembangunannya, maka diperkirakan akan bisa menyaingi Bandara Changi Singapura

BACA JUGA: Pengelolaan Potensi Pajak Daerah Buruk

Meski demikian sejumlah pihak terkait harus bersinergi
"Kita harus membangun suatu konsep integrasi bahwa airport ini seperti Singapura, itu pengelolaan bandaranya nggak sendirian

BACA JUGA: Laporan Keuangan Bisa Diwakili Akuntan Publik

Seluruh stake holder harus bersama-sama menjadikan ini bandara dunia," tukasnya.

Lokasi bandara Kuala Namu merupakan bekas areal perkebunan PTPerkebunan Nusantara II Tanjung MorawaKuala Namu akan menggantikan Bandara Polonia yang sudah berusia lebih dari 70 tahunSaat selesai dibangun, Kuala Namu diharapkan dapat menjadi bandara pangkalan transit internasional"Letaknya sangat strategis," kata dia.

Sementara itu, di tengah mimpi bandara Soekarno-Hatta ingin menjadi bandara kelas dunia, ternyata masih banyak hal yang perlu dibereskanSeperti masih banyak ditemukan pelanggaran seperti taksi gelap (nonstiker), dan pedagang asongan yang jumlahnya meningkat dua kali lipat dalam dua tahun terakhir.

Tri mengatakan, kondisi ini dapat terjadi karena masalah sosial dan masalah perut, akibat kebutuhan yang mendesakHal itu juga didukung banyaknya penumpang yang memanfaatkan jasa merekaOleh karena itu hal itu harus dicari jalan keluarnya"Ini memang kenyataan yang terjadiSupply pasti akan mengikuti demand, di mana ada gula di situ ada semut," lanjutnya.

Bandara Soekarno-Hatta dalam kurun waktu 5 tahun ke depan diperkirakan akan dipadati 60 juta penumpang per tahunHal ini membutuhkan tambahan bandara satu lagi, selain Bandara SoettaHal ini dikarenakan dari sisi aksesabilitas dan area luas tanah yang sudah tidak memadai"Bandara itu nantinya sebagai supporting, kini Dirjen Perhubungan Udara sedang studi lokasi," jelasnya(wir/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ekspor Rokok Naik USD 595 Juta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler