Bandara Sibisa Berpotensi Matikan Silangit

Rabu, 11 Mei 2016 – 00:41 WIB
Danau Toba. Foto: Metro Siantar/dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Pemerintah berencana mengembangkan Bandara Sibisa, di Toba Samosir (Tobasa), Sumut, pada tahun ini. Proyek ini dalam rangka memperpendek jarak tempuh wisatawan yang hendak melancong ke Danau Toba.

Rencananya, landasan pacu (runaway) akan diperpanjang, dari saat ini 750 meter menjadi 1.800 hingga 2.400 meter.

BACA JUGA: Sekjen KPA: Hakim PN Medan Ngawur

Sumber JPNN di kalangan DPR menyebut, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan mulai mencemaskan rencana pengembangan Bandara Sibisa. Pasalnya, dia khawatir, nantinya Bandara Silangit yang berlokasi di Taput bisa terancam menjadi sepi. 

Kecemasan Bupati Taput dimaklumi DPR. Karenanya, sumber yang juga anggota DPR mengatakan, DPR belum memberikan prioritas mengalokasikan dana APBN untuk pengembangan Bandara Sibisa. “Alasan Bupati Taput juga masuk akal,” ujarnya, sembari mewanti-wanti agar namanya tidak ditulis karena tidak enak dengan Bupati Tobasa.

BACA JUGA: Pengunjung Sidang Teriak: Masuk Angin Putusannya!

Terpisah, anggota DPR dari Sumut, Nasril Bahar, juga mengakui bahwa pengembangan Bandara Sibisa berpotensi mematikan Bandara Silangit.

“Pengembangan bandara yang letaknya berdekatan, harus didahului dengan kajian mendalam. Jangan sampai terjadi kanibal, bandara yang baru dikembangkan malah mematikan bandara yang sudah ada, yang berdekatan,” ujar Nasril Bahar kepada JPNN kemarin (10/5).

BACA JUGA: Tatu Bantah Copot Walkot Serang karena Urusan Munaslub

Selain itu, investasi yang sudah dikeluarkan untuk pengembangan Bandara Silangit juga harus diperhitungkan. “Jangan uang sudah keluar, Bandara Silangit sudah jadi, malah disia-siakan. Lebih baik uang yang ada untuk kepentingan lain yang lebih prioritas,” ulasnya.

Meski demikian, politikus PAN itu tidak menentang pengembangan Bandara Sibisa. Dengan catatan, jika Bandara Silangit sudah benar-benar overload. 

“Kalau Silangit penumpangnya sudah membeludak, boleh lah dikembangkan lagi Sibisa. Itu pun, rute penerbangannya harus dibagi. Misal penerbangan yang dari Batam ke Sibisa, yang dari Jakarta dan Kualanamu ke Silangit,” terangnya.

Sebelumnya, Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kementerian Koordinator Kemaritiman Ridwan Djamaluddin, mengatakan, pemerintah sangat serius dalam menangani potensi wisata di Danau Toba. Salah satunya, dengan mempersingkat jarak tempuh perjalanan wisatawan ke Danau Toba, dengan cara mengembangkan Bandara Sibisa. Targetnya, studi pengembangan kelar tahun ini dan paling telat awal 2017 proyek pengembangan dimulai.

“Kemenhub yang harus selesai tahun ini dan pelaksanaan pembangunan awal 2017. Begitu juga untuk jembatan dan kanal yang menghubungkan Pulau Sumatra dan Pulau Samosir di tengah Danau Toba, design enginering harus rampung dan konsruksi mulai tahun depan termasuk perbaikan pelabuhan penyeberangan,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Proyek lainnya di tahun 2016 seperti yang diungkapkan Kemenko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli adalah pembangunan Bendungan dan jaringan Sidilanitano seluas 2420 ha di Tapanuli Utara dan peningkatan Embung Aek Natonang di Kabupaten Samosir.

Pembangunan lainnya adalah infrastruktur kawasan pemukiman, pedesaan di Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Humbang Hasundutan, Pembangunan Sanimas Kab Dairi, Kab Simalungun dan Humbang Hasundutan.

Setelah itu pembangunan TPS 3R (penyelenggaraan prasarana dan sarana persampahan dalam Penanganan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga berbasis masyarakat di Kab. Dairi, Kab. Toba Samosir, Kabupaten Simalungun, Kab Samosir dan Kab. Humbang Hasundutan. (sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sayangkan Pemkot Surabaya Tak Kawal Cagar Budaya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler