Bandara SSK Buka, Belum Ada Maskapai Beroperasi

Minggu, 16 Maret 2014 – 11:07 WIB
Suasana di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Minggu (16/3), ketika para penumpang menanyakan kepastian operasional penerbangan. Foto: Afni Zulkifli/JPNN

jpnn.com - PEKANBARU - Kelumpuhan operasional transportasi udara akibat bencana kabut asap di Riau masih terus berlanjut. Di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Minggu (16/3), ratusan calon penumpang terus berdatangan untuk menanyakan perkembangan terkini tentang kepastian operasional penerbangan di Bandara SSK pasca-penutupan pada 13 Maret lalu.

Seorang petugas bandara, Mukhlis, menyampaikan informasi bahwa operasional bandara SSK II Pekanbaru setiap hari tetap buka. Namun seluruh maskapai penerbangan masih membatalkan jadwal karena cuaca yang tidak memungkinkan.

BACA JUGA: Mogok di Jalan, Angkot Terbakar

"Jadi aktivitas di bandara hanya untuk refund (pengembalian tiket, red) atau mengatur ulang jadwal terbang calon penumpang. Seluruh maskapai baru akan beroperasi normal tanggal 19 Maret," ujar Mukhlis pada JPNN.

Khusus untuk operasional penerbangan maskapai Lion Air dan Batik Air baru akan normal pada tanggal 20 Maret dari Pekanbaru. "Kami saat ini hanya melayani re-schedule jadwal dan refund. Untuk terbang ke Jakarta, baru bisa tanggal 20 Maret," ujar Lina, petugas Lion Air.

BACA JUGA: Sepuluh Jam Api Lalap Pabrik Isolasi

Dari pantauan JPNN, sebenarnya kondisi cuaca di sekitar bandara SSK II Pekanbaru sudah mulai membaik. Meski masih diselimuti kabut asap, namun jarak pandang di darat diperkirakan mencapai 1 kilometer.

Agak membaiknya kondisi cuaca ini ternyata bukan jaminan bagi maskapai untuk kembali beroperasio di Bandara SSK II Pekanbaru. "Kami mohon pengertiannya dari para calon penumpang. Pihak kami baru akan  memberangkatkan bila kondisi cuaca benar-benar dinyatakan aman. Bahkan kalau tanggal 20 Maret nanti kondisi cuaca belum memungkinkan, bisa saja pembatalan kembali dilakukan," kata Lina.

BACA JUGA: Warga Pekanbaru Eksodus

Berdasarkan pantauan alat indikator udara yang terletak di depan kantor Wali Kota Pekanbaru, kualitas udara di ibu kota Provinsi Riau itu masih berbahaya. Setelah keluar imbauan dari pemerintah, masyarakat terlihat mulai mengurangi aktivitas mereka di luar rumah.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Naik Kelas, 8 Bulan Pamit Sekolah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler