Bandara Timika Janji Pasok Avtur

Selasa, 05 Januari 2010 – 18:36 WIB

JAKARTA -- Direktur Jenderal Perhubungan Udara Dephub Herry Bakti S Gumay memastikan, PT Air Fast Aviation Facilities Company (Avco) akan memasok avtur setiap hari sesuai kebutuhan operasional di Bandara Mozes Kilangin, TimikaHerry menegaskan, Avco, selaku pengelola bandara,berjanji untuk memasok 9.000 avtur per harinya

BACA JUGA: Kejaksaan Minta Bantuan Robert Tantular

Kepastian mengenai pasokan kebutuhan bahan bakar untuk bandara Timika ini setelah kemarin (4/1) Dephub mengeluarkan teguran untuk pengelola bandara.

"Kemarin, saya sudah tegur Kepala Bandara
Di rapat internal di sana, mereka sudah mencabut surat pembatasan pasokan avtur sampai kondisi pasokan normal," kata Herry di gedung Dephub, Jakarta, Selasa (5/1)

BACA JUGA: Syahrial Oesman Tetap Dihukum Setahun

Herry berharap, dengan disiapkannya pasokan avtur sebanyak itu maka maskapai Garuda Indonesia Airlines yang kemarin menyatakan menghentikan penerbangan ke Timika, bisa kembali melayani penerbangan ke sana


Harry menjelaskan, sebelumnya, pengelola bandara pernah mengirimkan surat kepada Dephub yang menyatakan kesulitan memperoleh bahan bakar

BACA JUGA: Ketua DPD Enggan Kembalikan Mobil Dinas

Saat itu, pengelola hanya mampu menyediakan 8 ribu liter avtur setiap hari"Setelah diberi teguran, sudah direvisi dan suratnya sudah dicabut pada tanggal 3 Januari, sehingga efektif sejak 4 Januari avtur sudah ada tapi terbatas yakni 9 ribu liter per hari," jelasnya.

Dia menjelaskan, pesawat Garuda Indonesia tidak mendapat avtur karena saat itu stok bahan bakar di bandara tersebut habisNamun, menurut prosedur, lanjut Harry, hal tersebut sebenarnya tak perlu terjadiSeharusnya pengelola bandara tetap harus menyampaikan surat pemberitahuan kehabisan stok avtur jauh hari sebelumnya"Tidak boleh mendadak, itu standar operasional bandara," tambahnya.

Pengelola bandara harus menghitung seluruh BBM yang dibutuhkan operator dan harus membuka kesempatan kepada swasta untuk mengatur BBM di bandara, seperti Pertamina, Shell, dan Petronas"Aturan baru memperbolehkan itu," jelasnyaTerkait masalah ini, Ditjen Perhubungan Udara memanggil Kepala Bandara Mozes Kilangin Timika yang dioperasikan PT Freeport Indonesia"Kami sudah memanggilnya dan besok mereka akan datang ke Jakarta," tambahnyaDephub akan mempertanyakan tidak terlayaninya permintaan avtur oleh pengelola bandara.

Sebagai bandara internasional, jelasnya, Bandara Mozes Kilangin melayani permintaan Garuda karena Garuda adalah salah satu pelanggannyaDisinggung mengenai masalah Garuda Indonesia dan PT Freeport, Dephub menyatakan tidak campur tangan mengenai hal tersebutDephub hanya bertindak untuk mengutamakan  pelayanan publik, jangan sampai terganggu oleh masalah internal dua perusahaan tersebutNamun, Garuda Indonesia diharapkan dapat membuka kembali jalur penerbangannya ke Timika.

Dari informasi yang dihimpun, awal perseteruan muncul akibat salah satu pejabat PT Freeport batal diberangkatkan dengan penerbangan GarudaKemudian masalah tersebut meluas setelah PT Freeport menolak memberi avtur untuk maskapai penerbangan tersebutMaskapai Garuda akhirnya mengambil kebijakan  dengan menghentikan sementara layanan penerbangan ke Bandara Timika, hingga ada kepastian suplai BBM(lev/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Satgas Janji Tak Campuri Tugas KPK


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler