Bangun TPST Marunda Seluas 12 Hektare

Kamis, 24 Juni 2010 – 11:57 WIB

JAKARTA - Volume sampah setiap tahun meningkat hingga 5 persenKondisi demikian membuat Pemprov DKI berfikir keras mengantisipasi peningkatan volume sampah tersebut

BACA JUGA: Komputerisasi PSB Masih Bikin Bingung

Pembangunan tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) di dalam kota dijadikan sebagai salah satu solusi jitu


Saat ini total volume sampah di Jakarta mencapai 6.500 ton per hari

BACA JUGA: BKD Akui TKK Overload

Dua lokasi di luar kota seperti TPST Bantar Gebang, Bekasi dan TPST Ciangir, Kabupaten Tangerang disediakan untuk membantu pembuangan dan pengolahan sampah
Sebagai tuntutan atas peningkatan volume sampah, akan dibangun TPST di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Marunda, Jakarta Utara

BACA JUGA: Laporkan Limbah CBA

Rencananya menggunakan lahan seluas 12 hektar, dari total luas lahan 76 hektar.

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Eko Bharuna mengatakan, di lahan itu akan dibangun terintegrasi antara pengelolaan air limbah cair dari kapal-kapal yang berlabuh dan pengelolaan air bersihPembangunan TPST akan disinergikan dengan rencana pembangunan Pelabuhan Internasional Ali Sadikin, sebagai pelabuhan penunjang Tanjung Priok.

Menurut dia, pembangunan itu sudah sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI Nomor 77/2009 tentang penguasaan perencanaan peruntukkan tanah untuk pembangunan (TPST), waduk dan fasilitasnya, asphalt mixing plant (AMP), peruntukkan hijau umum (PHU) serta sarana prasarana dan penunjang atas tanah seluas 148 hektar yang terletak di kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara“Rencana pembangunan TPST di Marunda ini dikhususkan untuk menangani sampah laut dan pesisir pantai yang selama ini belum tertangani,” kata Eko.
 
Sebelumnya perencanaan tersebut, penanganan sampah di pesisir pantai dilaksanakan oleh suku dinas khusus di pesisir pantaiSaat ini, suku dinas tersebut sudah tidak ada lagiSecara otomatis pengelola sampah untuk kawasan pesisir pantai tidak ada lagiDengan adanya pembangunan TPST KEK Marunda maka penanganan sampah laut dan pesisir pantai akan lebih baikSehingga lingkungan di kawasan pesisir pantai terpelihara dan tertata rapi.

Sebab, kedepan penanganan sampah laut dan pesisir pantai akan ditangani oleh satu pihak saja yaitu pengelola swastaq dengan koordinasi secara bersama dengan Dinas Kebersihan DKIDiharapkan TPST Marunda mampu menampung 2.000 ton perhari sampah baik sampah dari dalam kota maupun sampah laut atau pesisir pantai.

Eko belum bisa menentukan target waktu pelaksanaan pembangunan TPST MarundaKarena saat ini rencana tersebut masih dalam tahap pengkajian, termasuk didalamnya pengkajian analisa dampak lingkungan (Amdal)Namun, kemungkinan lokasi TPST akan dikelilingi waduk seluas 64 hektar. 

Tetapi yang pasti pembangunan TPST serta pengelolaan limbah cair dan air bersih merupakan tahap awal dalam pengembangan KEK“Saat ini, pengembangan kawasan masih difokuskan untuk pembebasan lahan untuk pembangunan wadukUntuk pengembangan TPST sendiri, akan diserahkan pada pengembang swasta dengan sistem lelang terbuka,” tambahnya

Konsepnya akan diarahkan pengelolaan sistem incinerator dengan teknologi tinggi yang tidak merusak lingkunganDua TPST dalam kota lainnya yang akan dibangun yaitu TPST Cakung Cilincing dan TPST Sunter, Jakarta Utara.  TPST Cakung Cilincing direncanakan dapat menampung volume sampah sebanyak 1.000 ton per hari

TPST ini merupakan milik swasta murni yang akan bekerja sama dengan perusahaan pengolahaan sampah terbesar di Singapura, Keppel Land yang mendirikan perumahan di sentra timur Jakarta“TPST Cakung Cilincing sudah beroperasi, namun hanya mampu menampung 300 ton per hariSampah dibakar dan dijadikan kompos,” ungkap Eko.
 
Sedangkan TPST Sunter merupakan milik Pemprov DKI Jakarta yang juga direncanakan dapat menampung sampah sebanyak 1.000 ton per hariSaat ini, TPST Sunter sudah digunakan untuk melakukan memadatkan sampah, kemudian dibawa dengan kendaraan kapsul untuk di buang ke TPST BantargebangKe depan, sampah di TPST ini akan diolah juga menjadi kompos(rul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kursi Kajari Bogor Digoyang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler