Banjir Bandang Hancurkan Tujuh Desa

Minggu, 16 Oktober 2011 – 19:23 WIB

JAKARTA - Banjir bandang yang terjadi Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat sore lalu  menyebabkan ratusan rumah rusak di tujuh desa yaitu, Mbuwu, Watatu, Suluwana, Walombi, Malimo, Lumbu Lama, dan Nguwara.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Berdasarkan data yang dihimpun hingga Minggu (16/10) pukul 18.00 WIB, banjir bandang merenggut nyawa seorang kakek, Sinim (70), dan dua anak-anak, Neti (8), dan  Neli (5).

Ratusan rumah rusak meliputi 312 unit rumah rusak berat, 80 rusak sedang, dan 148 unit rumah rusak ringanBahkan kata Sutopo, banjir juga mengakibatkan dua jembatan hanyut, satu pasar rusak, dan lima  pipa sambungan air jebol.

"Saat banjir, tercatat  231 unit rumah, lima sekolah, tujuh tempat ibadah, satu Puskesmas Pembantu, dan 3 kantor desa terendam

BACA JUGA: Bocah Tewas Diserang Ratusan Tawon

Warga sebagian mengungsi di rumah saudaranya dan sekolahan
Jumlah pengungsi sekitar 300 jiwa," kata Sutopo kepada JPNN, Minggu (16/10).

Dikatakan Sutopo, banjir bandang disebabkan hujan deras di bagian hulu sungai selama 3 jam, dari pukul 13.00-15.00 Wib

BACA JUGA: Kemenhub Gelar Survei Lalu Lintas

Akibatnya, debit sungai Mamua dan Sungai Mbuwu meluap hingga ketinggian dua meter
Padahal kata dia, terjangan banjir bandang hanya berlangsung sekitar satu jam, namun dampak yang diakibatkan memprihatinkan.

Saat ini, BNPB telah menurunkan Tim Reaksi Cepat ke lokasi Banjir

BACA JUGA: Honorer Bombana Habiskan Anggaran Rp 17 M Pertahun

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Donggala kata Sutopo, terus berkoordinasi dengan instansi terkait, melakukan penanganan bencana, pemantauan dan pendataan.

Selain itu, Posko kesehatan dan dapur umum di tiga titik telah dibangun di Kecamatan Banawa Selatan, Puskesmas Pembantu dan  di Pasar Banawa Selatan"Saat ini banjir telah surutKebutuhan yang diperlukan adalah logistik dan peralatan," tandasnya(kyd/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Krisis Air Bersih Meluas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler