MMI Sumut Bukan Teroris

Rabu, 22 September 2010 – 06:16 WIB

MEDAN -- Nasib Khairul Ghozali tidak jauh beda dengan Kasman Hadiyono, warga Jalan Hamparan Perak Gang Bilal Dusun VI Pulau Agas Kabupetan Deli SerdangNasib bendahara Majelis Mujahiddin Indonesia (MMI) Sumut ini, hingga kini belum diketahui, apakah masih hidup atau sudah mati.

Untuk mencari tahu keberadaan Kasman Hadiyono, Ketua Majelis Mujahidin Sumut, Zulkarnain SS, bersama ketua Koordinator Advokasinya Julheri Sinaga SH, kembali mendatangi Mapoldasu Selasa (21/9) untuk mencari tahu keberadaan Kasman Hadiyono.

Selain itu kedatangan rombongan Majelis Mujahidin Sumut, untuk meminta prosedur mengambil mayat Marwan yang sudah dua hari berada di dalam Instalasi Jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
‘’Sudah jelas Polri sudah menyakit umat Islam, bayangkan saja buat apa mayat Marwan itu mereka tahan-tahan sampai beberapa hari di kamar mayat.Sedangkan bangkai binatang saja pun kita kubur apalagi mayat manausia.’’tegas Julheri Sinaga SH pada Sumut Pos (gurp JPNN) Selasa (21/9) di Mapoldasu.

Julheri Sinaga juga merasa kesal dengan tindakan yang dilakukan Poldasu, yang tidak transparan dalam memberikan informasi tentang keberadaan Kasman Hadiyono

BACA JUGA: Dianggarkan Rp 300 Miliar untuk Bebaskan Lahan Tol Manado-Bitung



"Kita dibola-bola (diping-pong, red), jangan kan untuk mendapatkan informasi mengenai Kasman, mau mengambil mayat saja kita tidak bisa.Kita disuruh menggadap Reskrim, lalu Reskrim buang badan, dia suruh kita ke kabid Humas, sudah kita datangi Kabid Humas, namun yang bersangkutan tidak berada ditempat, kita hanya komunikasi melalui telepon, kabid humas mengatakan urusan masalah Kasman dan Marwan itu diambil alaih Mabes Polri, kiat juga berupaya menghubungi Kadiv Humas Mabes Polri, namun teleponya tidak diangkat,’’ kesal Sinaga.

Kedatangan Majelis Mujahidin Sumut ini, sambung Sinaga, ke Poldasu juga dalam rangka  mengklarifikasi pada Poldasu bahwa bahwa Kasman dan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Sumut, bukan anggota ataupun kelompok teroris
"Gimana lagi kami harus mengatakan pada kapolri, kami mau mengambil mayat itu untuk dilakukan fardhu kipayah secara Islam.Namun hingga saat ini kami merasa di bola-bola, dalam hal mini Kapolrin telah menyakiti hati umat Islam,’’ tegas Julheri.
Sementara itu Ketua Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) sumut Zulkarnain SS juga menyatakan pernyataan sikapnya terhadap Kapolri di Poldasu.

"ami mempertanyakan perihal alasan penangkapan tersebut.karena saat ini surat penahanan dari pihak kepolisian belum diterima pihak keluarga.kami meminta pihak kepolisian memberikan keterangan tentang kondisi dan lokasi penahanan saudara Kasman Hadiyono,’’ beber Zulkarnaen.

Zulkarnaen juga meminta pada kepolisian untuk menjamin keamanan dan keselamatan Kasman Hadiyono selama penahanan sementara.’’ Kami juga menegaskan pada pihak kepolisian untuk tidak mengaitkan institusi Majelis Mujahidin dengan orang-orang yang diduga pelaku perampokan yang baru digerebek Densus 88 di Medan,’’ tegas Zulkarnaen.(rud)   

BACA JUGA: Dana Tak Cair, RSU Undata Kehabisan Stok Obat

BACA JUGA: Kejati NTB Proses 65 Kasus Korupsi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bayi Dibuang Orang Tua, Warga Rebutan Mengadopsi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler