jpnn.com, NATUNA - Banjir yang menerjang Kelurahan Ranai Darat, Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau menghanyutkan satu rumah warga.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
BACA JUGA: Kejadian di Tapsel, Puluhan Rumah Sudah Sebulan Direndam Banjir
"Penghuni rumah tidak ada di tempat. Tak lama setelah sungai meluap rumahnya langsung hilang," kata Juwita, warga setempat, Rabu (14/12).
Dia mengatakan bahwa rumah yang berada di bantaran sungai tersebut telah lama kosong, hanya dijadikan gudang penyimpanan kopra dan karet.
BACA JUGA: Penganiaya Perwira Polri Ditangkap, Tak Disangka, Dia Ternyata
"Setahu saya rumah tersebut kontrakan dan pemiliknya tidak di sini. Saat ini dijadikan gudang, dibangun sekitar 3 tahun lalu," ujarnya.
Sebelum hanyut diterjang banjir, rumah tersebut berdiri tepat di pinggir sungai dan sebagian bangunan berada di atas sungai dengan menggunakan tiang kayu.
BACA JUGA: Polisi Dikeroyok, Disiksa, Lalu Ditembak Mati, Pelakunya Tak Disangka, Sadis Banget
"Air tiba-tiba naik, sungai meluap hanya hitungan menit, hilang, setelah saya lihat sudah hanyut melintang sungai tak jauh dari situ," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna Raja Darmika mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih terus mendata jumlah korban dan jumlah kerugian akibat banjir di daerah itu.
"Kami masih fokus pada evakuasi korban dan bantuan bagi para pengungsi. Untuk yang lain belum," ujarnya.
Raja Darmika menyebutkan jumlah korban banjir yang terdata hingga Rabu pukul 22.40 WIB berjumlah 1.115 orang. Mayoritas warga berasal dari Kecamatan Bunguran Timur.
"Rata-rata rumah mereka terendam, dan tidak semua mengungsi, ada sebagian masih bertahan di rumah," katanya.
Hingga tengah malam, informasi berdasarkan pemantauan di Posko BPBD sebagian wilayah debit air makin menurun.
Ia mengimbau warga tetap waspada mengingat hujan terus terjadi meskipun dengan intensitas sedang. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasangan Kekasih Mau Menginap di Losmen, Ternyata Sudah Berdarah Duluan
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti