jpnn.com, SURABAYA - Kinerja PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) hingga pertengahan tahun ini cukup moncer.
Per Mei 2017, bank yang memiliki kode BJTM di lantai bursa saham ini mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 22,29 persen atau sebesar Rp 583,59 miliar, dibandingkan periode sama tahun lalu.
BACA JUGA: Ramadan, Kredit Konsumtif Naik
Direktur Utama Bank Jatim R Soeroso mengatakan, meningkatnya pertumbuhan kredit dan pencapaian Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi pemicu naiknya laba bersih.
“DPK Bank Jatim mencapai sebesar Rp 45,14 triliun yang didominasi dari tabungan sebesar Rp13,64 triliun atau tumbuh 15.79 persen secara tahun ke tahun (YoY). Hal itu diperkuat dengan porsi dana murah atau current account and saving account (CASA) yang mencapai rasio 72,87 persen,” kata Soeroso seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Jumat (9/6).
BACA JUGA: Spin Off Terkendala Modal dan Perizinan
Menurut dia, rasio CASA tersebut cukup tinggi dan menjadi pencapaian tersendiri bagi Bank Jatim, sebab selama lebih dari 14 tahun hanya berada di atas 65 persen.
Terkait dengan penyaluran kredit, Soeroso mencatat sebesar Rp 30,11 triliun dengan pertumbuhan total aset yang mampu tembus di angka Rp 54,33 triliun.
BACA JUGA: Bank Jatim Segera Garap Kredit Kendaraan Bermotor
Sedangkan tren kredit bermasalah atau “non performing loan” (NPL) Bank Jatim turun dari 4,85 persen pada April menjadi 4,79 persen pada Mei 2017.
Oleh karena itu, Soeroso mengaku terus berupaya meningkatkan porsi kredit produktif, khusunya ke segmen mikro yang kecenderungan suku bunga menurun.
“Di pembiayaan mikro, Bank Jatim memiliki beberapa skema pembiayaan, antara lain kredit loan agreement, kredit pundi kencana dan kredit lembaga pengelola dana bergulir yang total alokasinya mencapai Rp2 triliun,” kata dia.
Soeroso mengaku akan terus berkomitmen mendorong ekonomi kerakyatan supaya terus tumbuh di wilayah Jawa Timur. (han/hen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jatim Indag Card Mudahkan Pelaku Usaha Urus Legalitas
Redaktur : Tim Redaksi