JAKARTA -- Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli membantah argumen sejumlah pejabat bahwa bailout sebesar Rp6,7 triliun ke Bank Century dilakukan untuk menghindari dampak sistemik lantaran situasi krisis ekonomi globalMenurut Rizal Ramli, kondisi perbankan pada 2008 'sakit' justru karena kebijakan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang saat itu dijabat Boediono, yang melakukan pengetatan moneter
BACA JUGA: Depdag Siap Fasilitasi Kerjasama Sumut-Bekes
Jadi, bukan karena krisis ekonomi global.Kebijakan membatasi pasokan uang dan menaikkan tingkat suku bunga, kata Rizal, menjadi penyebab bank-bank mengalami kesulitan likuiditas
BACA JUGA: Australia Hentikan Penyelidikan Tuduhan Dumping
Memang modalnya masih di atas 12 persen, tapi mengalami kesulitan likuiditas karena kebijakan pengetatan moneterLebih lanjut Ketua Komite Indonesia Bangkit itu mengatakan, alasan penyelamatan Bank Century dengan dalih menghindari dampak sistemik sangat tidak masuk akal
BACA JUGA: 2014, Indonesia Swasembada Gula
Pasalnya, Bank Century tergolong bank kecil"Bank Century itu bank ecek-ecek, sehingga Ibu Siti Fadjrijah (Duputi Gubernur BI, red) pada rapat itu mengatakan ke Ibu Sri Mulyani, 'Bu, tutup saja bank century.' Pengalaman menutup Bank Prapanca, ditutup juga tidak ada dampaknya," ujar Rizal, yang mengaku sedih lantaran Siti Fadrijah hingga kini masih sakit karena terserang stroke.Dalam kesempatan tersebut, Rizal membantah dirinya termasuk orang yang mendukung kebijakan bailout ke Bank Century, seperti yang termuat di buku yang diterbitkan oleh Departemen Keuangan (Depkeu)"Posisi saya jelas, kontra bailout Bank CenturyIni klir," tegasnya(sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Riau Dipasok 5.600 Ton Gula Impor
Redaktur : Soetomo Samsu