Bank 'Sakit' Karena Kebijakan Boediono

Sabtu, 16 Januari 2010 – 11:24 WIB

JAKARTA -- Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli membantah argumen sejumlah pejabat bahwa bailout sebesar Rp6,7 triliun ke Bank Century dilakukan untuk menghindari dampak sistemik lantaran situasi krisis ekonomi globalMenurut Rizal Ramli, kondisi perbankan pada 2008 'sakit' justru karena kebijakan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang saat itu dijabat Boediono, yang melakukan pengetatan moneter

BACA JUGA: Depdag Siap Fasilitasi Kerjasama Sumut-Bekes

Jadi, bukan karena krisis ekonomi global.

Kebijakan membatasi pasokan uang dan menaikkan tingkat suku bunga, kata Rizal, menjadi penyebab bank-bank mengalami kesulitan likuiditas
"Tahun 2008, hampir semua bank mengalami nasib yang sama

BACA JUGA: Australia Hentikan Penyelidikan Tuduhan Dumping

Memang modalnya masih di atas 12 persen, tapi mengalami kesulitan likuiditas karena kebijakan pengetatan moneter
Ini lantaran Gubernur BI saat itu masih mengikuti saran IMF, seperti saat krisis ekonomi 10 tahun lalu," ujar Rizal Ramli dalam diskusi bertema 'Menebak Arah Drama Century' di Waroeng Daoen, Jakarta, Sabtu (16/1).

Lebih lanjut Ketua Komite Indonesia Bangkit itu mengatakan, alasan penyelamatan Bank Century dengan dalih menghindari dampak sistemik sangat tidak masuk akal

BACA JUGA: 2014, Indonesia Swasembada Gula

Pasalnya, Bank Century tergolong bank kecil"Bank Century itu bank ecek-ecek, sehingga Ibu Siti Fadjrijah (Duputi Gubernur BI, red) pada rapat itu mengatakan ke Ibu Sri Mulyani, 'Bu, tutup saja bank century.' Pengalaman menutup Bank Prapanca, ditutup juga tidak ada dampaknya," ujar Rizal, yang mengaku sedih lantaran Siti Fadrijah hingga kini masih sakit karena terserang stroke.

Dalam kesempatan tersebut, Rizal membantah dirinya termasuk orang yang mendukung kebijakan bailout ke Bank Century, seperti yang termuat di buku yang diterbitkan oleh Departemen Keuangan (Depkeu)"Posisi saya jelas, kontra bailout Bank CenturyIni klir," tegasnya(sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Riau Dipasok 5.600 Ton Gula Impor


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler