JAKARTA -- Direktur Utama Bank DKI, Winny Erwindia menilai, minimnya keterlibatan ulama dan peran pondok pesantren (ponpes) menjadi salah satu penyebab gerakan ekonomi berbasis syariah tak bisa berkembang cepat di Indonesia.
"Kelambatan berkembangnya Bank Syariah ini hanya bisa diatasi dengan cara membangun kerjasama dengan kiai-kiai pondok pesantren agar gerakan ekonomi kerakyatan berbasis syariah ini membumi di lingkungan santri dan pondok pesantren," kata Winny Erwindia, di Jakarta, Rabu (9/10)Ditambahkan, pertemuan dengan kiai pondok pesantren dapat menjadi langkah wal pengembangan ekonomi berbasis syariah dan meningkatkan akselerasi perbankan syariah, sebagaimana diamanatkan Bank Indonesia.
Yang jelas, kata Winny lagi, kerjasama ini bisa saling menguntungkan bagi perbankan dan ponpes seluruh Indonesia lewat pengembangan ponpes dan lembaga keuangan mikro syariah
BACA JUGA: Pertamina Ngaku Sanggup Kelola Cepu
"Apalagi sistem perekonomian syariah kian dipertimbangkan setelah krisis ekonomi global yang hingga kini belum kunjung mereda," tegas Winny yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Bank Daerah (ASBANDA) itu.Disinggung mengenai target Bank DKI dalam merekrut nasabah santri, Winny mengaku belum sampai ke arah angka-angka
Guna memperlebar jaringan Bank DKI, kata Winny, pihaknya bersama Ponpes Asshiddiqiyah menggelar seminar Ekonomi Kerakyatan Halaqoh Iqthisodiyah dengan tema 'Eksistensi Koperasi Pondok Pesantren', dalam waktu dekat ini
BACA JUGA: DPR Desak Izin Exxon Dicabut
Acara itu rencananya akan dihadiri sejumlah menteri, diantaranya Menteri UKM/Koperasi, Suryadharma Ali, Menkominfo Muhammad Nuh, Kepala BIN Syamsir Siregar, dan Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Ma'ruf AminBACA JUGA: 26 Perusahaan Penerbangan Terancam Bangkrut
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aturan Keuangan Tak Sinkron, Daerah Dirugikan
Redaktur : Tim Redaksi