jpnn.com - SURABAYA - Sejak akhir tahun lalu, tren BI rate mengalami kenaikan. Meskipun demikian, Bank UMKM Jatim tetap mempertahankan suku bunga 6 persen kredit sektor mikro dan kecil.
"Debitur, Bank UMKM adalah pengusaha mikro yang start up. Jika, bunga dinaikkkan pasti, potensi kredit macet tinggi," kata Dirut Bank UMKM Jatim Soeroso usai rapat umum pemegang saham kemarin.
BACA JUGA: Rencana Garuda Pindah ke Halim Belum Jelas
Soeroso menyebut saat ini, jumlah debitur mikro dan kecil berkisar 165 ribu orang. Nilai pinjaman berkisar Rp 2,5 sampai 50 juta. Sampai akhir tahun lalu, posisi rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) tercatat 0,98 persen,. Jauh di bawah ketentuan Bank Indonesia (BI) 5 persen. "Pengusaha mikro yang disasar merupakan feasible tapi, non bankable. Sebagai, lembaga keuangan Bank UMKM tidak ada pesaing. Kompetitor kita ada renternir," ujarnya.
Pada akhir tahun lalu, BUMD Pemprov Jatim itu menyalurkan kredit Rp 1,276 triliun. Jumlah itu tumbuh 369, 46 persen dibanding pada 2009. Sedangkan, total aset naik 205,03 persen dari Rp 492,3 miliar di 2009 menjadi Rp 1,56 triliun. Untuk dana pihak ketiga, akhir tahun lalu mencapai Rp 964,8 miliar atau naik 205 persen dibanding 2009. "Akhir tahun lalu, kami membukukan laba sebelum pajak Rp 26,3 miliar," ujar mantan Sekretaris Perusahaan Bank Jatim.
BACA JUGA: Kajian Ilmiah, Open Access dan Unbundling Mengerek Harga Gas
Untuk 2014, Soeroso menyebut proyeksi target penyaluran kredit naik 20,5 persen. Angka itu lebih tinggi dibanding perkiraan BI yang menyebut pertumbuhan kredit nasional yang bakal berkisar 15 sampai 17 persen. "Kita tetap agresif, sebab potensi UMKM di Jatim tinggi. Sementara, perbankan hanya Bank UMKM bermain di segmen mikro dengan bunga rendah," ucapnya.
Pada saat bersamaan dengan RUPS juga berlangsung RUPS LB yang membahas masa kerja para direksi. Para pemegang saham masih mempertahankan posisi direksi yang telah terpilih pada 2009 untuk melanjutkan ke periode kedua, 2014-2019.(dio)
BACA JUGA: Tarif Naik, Menhub Minta Maskapai Tingkatkan Pelayanan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiket Pesawat Naik Rp 50-60 Ribu, Menhub: Itu Tidak Berat
Redaktur : Tim Redaksi