jpnn.com, JAKARTA - Salah satu anggota Tim Pencari Fakta (TPF) kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan, Hendardi, membantah pernyataan mantan Kapolda Metro Jaya Komjen Mochammad Iriawan atau Iwan Bule.
Menurut Hendardi, selama enam bulan bekerja, mereka sama sekali tidak mencari sensasi seperti yang disampaikan Komjen Iwan Bule.
BACA JUGA: Ini Alasan TPF Kasus Novel Wawancara Komjen Iriawan
“Kami tidak mencari sensasi, kami ini mencari fakta,” kata Hendardi di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (17/7).
BACA JUGA: Komjen Iriawan Sebut TPF Kasus Novel Baswedan Hanya Cari Sensasi
BACA JUGA: Dampaknya Serius jika Tim Investigasi Kasus Novel Baswedan Gagal Ungkap Pelaku
Hendardi menegaskan, TPF yang dibentuk oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah terjun ke lapangan dan mengecek ulang lokasi penyiraman.
Lalu memeriksa kembali saksi-saksi yang dulu pernah dimintai keterangan oleh Polda Metro Jaya. “Semua yang berkaitan kami lakukan pemeriksaan lagi,” imbuh Hendardi.
BACA JUGA: Komjen Iriawan Sebut TPF Kasus Novel Baswedan Hanya Cari Sensasi
BACA JUGA: Ini Alasan TPF Kasus Novel Wawancara Komjen Iriawan
Sebelumnya, Iwan Bule merasa keberatan setelah TPF mengaku pernah memeriksa dirinya. Yang dilakukan TPF bukan pemeriksaan, melainkan hanya wawancara biasa. Iwan pun menilai TPF hanya mencari sensasi.
“TPF telusuri dong, cari pelakunya, jangan datang ke sini cuma nanya ketemu Novel terus itu yang dibesarin. Itu namanya sensasi,” tegas Iwan Bule beberapa hari lalu.
Iwan Bule yang cukup berpengalaman di dunia reserse lantas meminta agar TPF bekerja sesuai dengan tujuan pembentukannya, yakni mengungkap pelaku penyiraman.
“Kalau belum bisa mengungkap pelakunya jangan memberitakan hal yang keluar dari substansi tujuan dari pada dibentuknya TPF,” tambah Iwan. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengakuan Komjen Iwan Bule soal Pertemuannya dengan Novel Baswedan
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan