Bantah Terlibat Isu Penggulingan SBY

Jumat, 15 Oktober 2010 – 19:11 WIB

PBNU Bantah Terlibat Isu Penggulingan SBY

JAKARTA - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj membantah bahwa NU terlibat soal isu penggulingan Presiden SBY dan berperan dalam Petisi 28"PBNU tidak tahu-menahu soal issu penggulingan Presiden SBY

BACA JUGA: KPPU Buru Industri Farmasi

Diselenggarakannya konfrensi pers oleh kelompok Petisi 28 di gedung PBNU, itu karena lantai 8-nya memang disewakan untuk masyarakat," tegas Said Aqil Siradj, usai bertemu Wapres Boediono, di Istana Wapres, Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (15/10).

Sekiranya kita tahu dari awal pihak penyewa ruangan itu menggunakannya untuk kegiatan seperti itu, lanjutnya, pasti kita cegah dan larang.

"Hal yang demikian juga sudah kami sampaikan ke Wakil Presiden, sebab Wakil Presiden juga menanyakan tentang itu
PBNU, tidak terlibat dengan isu penggulingan presiden dan Petisi 28 itu," ulangnya.

Sungguhpun demikian, Ketua PBNU Slamet Effendy  Yusuf juga meminta agar SBY mendengar kritik masyarakat yang tidak puas terhadap pemerintahan

BACA JUGA: Cari Pemberi Suap, Nunun Penting

"PBNU tidak setuju dengan upaya inkonstitusional dengan cara menggulingkan pemerintahan yang sah
Tapi Presiden SBY harus mendengar suara rakyat yang tidak puas dengan kinerja pemerintah," kata Slamet.

Di negara demokrasi ini, jelasnya, presiden harus ikhlas menerima kritik masyarakat

BACA JUGA: Nunun Mangkir Alasan Sakit

Tapi terhadap upaya guling-menggulingkan jelas itu tidak ada dalam budaya dan moral PBNUSepanjang presiden tidak melakukan tindakan melanggar hukum, PBNU pasti menolak gerakan inskonstitusional.

Dia tambahkan, andai pun ada upaya pemaksaan penggulingan presiden, maka hanya ada dua cara, yakni revolusi dan kudeta"Tapi ingat, dua-duanya akan merugikan rakyat banyakElit tidak terlalu merasakanYang menjadi korban tetap rakyatBukan para elit dan penguasa negari ini," ujarnya.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Usia Pensiun Notaris Tetap 67 Tahun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler