Banyak Polisi Stres, Perlu Psikotes Berkala

Rabu, 14 Desember 2011 – 04:47 WIB

JAKARTA--- Tindakan sadis yang dilakukan Iptu Marsono, Wakapolsek Jatinom, Klaten, Jateng yang tega membunuh ayahnya mengundang keprihatinan Mabes PolriLangkah kalap itu diduga akibat tekanan batin atau stres dalam tingkat akut

BACA JUGA: Pemerintah Dinilai Banci Hadapi LSM Asing



"Pemeriksaan kejiwaan yang bersangkutan akan menentukan motifnya," kata   Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Pol Muhammad Taufik kemarin
Saat ini, kasus tersebut ditangani Polres Klaten berkoordinasi dengan Polda Jawa Tengah

BACA JUGA: KPK Baru Diberi Hadiah Sajadah



Taufik menjelaskan, di masing-masing Polda ada Biro Psikologi yang bertugas melakukan pendampingan dan konseling pada anggota
"Ini akan kita maksimalkan, sehingga tidak ada anggota yang mempunyai tekanan mental berlebihan," katanya

BACA JUGA: Jakarta Dinilai Membungkus Masalah Papua



Konseling bisa dilakukan secara periodik hingga ke level Polsek (kecamatan)"Kita juga rutin lakukan tes psikologi minimal setahun sekali," kata jenderal bintang satu ini

Selain perilaku kalap Marsono, juga ada penembakan polisi oleh sesame polisi di Bangkalan, MaduraPelakunya, Aiptu Sunarto yang menghabisi nyawa Briptu Erik Setyo WidodoSunarto berusaha memeras Erik terkait uang tilangNahas, Erik justru ditembak dengan pistolnya sendiri

Kemarin (13/12) , Brigadir Yosef Resubun anggota Polres Kepulauan Yapen Papua dikabarkan tewas membakar diriJenazahnya hangus karena gagal diselamatkanYosef juga diduga depresi

Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar menilai, ada beberapa hal yang perlu dibenahi dalam satuan kepolisianSalah satunya adalah hubungan antara petinggi dan bawahan"Polisi ini kan pekerjaannya lebih humanis, karena itu sebaiknya hubungan antara pimpinan dan bawahan lebih terbuka, lebih sosial, bukan seperti militer,?kata Bambang yang pensiunan Kombes ini.

Selain itu, meski anggota polisi sudah lulus tes psikologi pada saat pendaftaran, namun tes itu sebaiknya diulang dalam periode tertentu"Tiga bulan sekali dilakukan pemanggilan ulang tesPerlu ada konseling untuk membuat kondisi psikologis mereka stabil," katanya

Menurut Pengajar Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian ini, tingkat stres anggota polisi saat ini semakin tinggi karena pekerjaannya overload"Sudah jumlahnya sedikit, pekerjaannya banyakGimana nggak stress"ujarnya.

Penyelesaian masalah ini bukan hanya dengan penambahan personel sajaPetinggi polisi harus mulai memikirkan bagaimana mendesain ulang beban pekerjaan polisi supaya lebih efektif.

"Sekarang ini pekerjaan polisi itu terbagi dua, sebagai penegak hukum dan lembaga preventifItu kan beratApalagi ditambah kondisi sosial saat ini," katanya(rdl/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Serahkan Tangkapan ke Kejagung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler