Banyak Prajurit Tewas, Menhan Pilih Mundur

Selasa, 25 April 2017 – 23:44 WIB
Tentara Afghanistan. Foto: AFP

jpnn.com, AFGHANISTAN - Menteri Pertahanan Afghanistan Abdullah Habibi dan Kepala Staf Militer Qadam Shah Shaheem baru saja mundur dari jabatannya.

Aksi itu berkaitan dengan serangan Taliban di pangkalan militer Camp Shaheen di Kota Mazar-i-Sharif pada Jumat (21/4).

BACA JUGA: AS Ancam Korut, Mau Senasib dengan Syria dan Afghanistan?

Diduga, serangan yang menewaskan lebih dari 140 prajurit tersebut merupakan serbuan Taliban yang paling mematikan selama 15 tahun terakhir.

Penduduk yang marah menuntut Habibi dan Shaheem untuk mendur.

BACA JUGA: Presiden Ghani ke RI, Alangkah Senangnya Bertemu Jokowi

''Presiden Ashraf Ghani telah menerima pengunduran diri menteri pertahanan dan kepala staf militer.'' Demikian bunyi pernyataan dari istana kepresidenan Afghanistan.

Pengunduran diri itu hanya berlangsung beberapa jam sebelum kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Mattis ke Kabul, Afghanistan.

BACA JUGA: Perdana, Jokowi Jamu Presiden Afghanistan Siang Ini

Rencananya, Mattis bertemu dengan Habibi dan Ghani. Namun, tentu rencana tersebut diubah.

Departemen Pertahanan AS menyatakan bahwa kunjungan Mattis itu bertujuan menegaskan kembali aliansi militer AS dan mendiskusikan kerja sama untuk melawan terorisme.

Setelah serangan yang dilakukan Taliban, tak tertutup kemungkinan Afghanistan meminta sekutunya tersebut menyerang dengan pengeboman besar-besaran.

Dalam serangan di Camp Shaheen, sepuluh pelaku memakai seragam tentara Afghanistan dan masuk ke pangkalan dengan truk militer.

Mereka tidak hanya membawa senjata api, tapi juga melengkapi diri dengan rompi berisi bom.

Begitu masuk, mereka menuju ke masjid dan ruang makan, lantas menembaki para tentara yang tidak bersenjata dari jarak dekat.

Serangan itu terjadi selama enam jam. Setelah serangan tersebut, 12 pejabat militer langsung dipecat karena dianggap lalai.

Dua di antaranya sudah berstatus jenderal.

Menurut versi Taliban, serangan itu merupakan balasan dari tewasnya dua petinggi mereka karena serangan udara pasukan AS.

Salah satunya adalah Quari Tayib yang tewas saat serangan udara di Provinsi Kunduz.

Analis militer menyebutkan, serangan tersebut menunjukkan bahwa Taliban makin kuat. (Reuters/AFP/sha/c18/any/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Ucapan Terima Kasih Afghanistan untuk Polri


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler