Banyak Sekolah Main Belakang, Kemendikbud Terapkan Kebijakan Baru

Selasa, 23 Februari 2016 – 17:34 WIB
Ilustrasi. Foto: dok jpnn

jpnn.com - DEPOK--Ini tantangan bagi kabupaten/kota yang memberlakukan pendaftaran siswa baru secara online. Mulai tahun ini, pendaftaran online sifatnya terbuka 100 persen dan bukan semi terbuka.

Kebijakan ini menurut Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad, menyusul banyaknya kasus di sekolah-sekolah yang memberlakukan sistem jalur belakang. 

BACA JUGA: Klaim Pelimpahan Pengelolaan Pendidikan Menengah Diterima Semua

"Temuan kami di Tangerang, Depok, Pamulang, dan lain-lain, sekolah-sekolah favorit memang memberlakukan pendaftaran online. Namun mereka masih menyisakan beberapa kelas untuk jalur belakang. Artinya bagi ortu siswa yang ingin memasukkan anaknya ke sekolah bersangkutan bisa saja asalkan bayar," beber Hamid kepada pers, usai penutupan rembuknas Dikbud, Selasa (23/2).

Saat ini, lanjutnya, pemerintah tengah menggodok PP tentang pendaftaran online. Digadang-gadang, PP tersebut selesai Maret 2016 sehingga bisa langsung diterapkan saat pendaftaran siswa baru.

BACA JUGA: Bagikan Jurus Komunikasi yang Baik untuk PR Sekolah

"Bagi kabupaten kota yang ingin memberlakukan pendaftaran online harus 100 persen. Jangan 80 persen atau 60 persen, ini agar masyarakat tahu sekolahnya benar-benar transparan dan tidak ada permainan alias jatah-jatahan," tegasnya. (esy/jpnn)

BACA JUGA: 103 Kampus Swasta Ditutup, Mana Datanya?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Alasan Kemenristekdikti Tutup 103 PTS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler