jpnn.com - TARAKAN – Fasilitas umum di Tarakan ternyata sering digunakan pihak tak bertanggung jawab untuk berbuat asusila.
Salah satunya di Tugu 99 yang berada di depan Bandara Juwata, Tarakan.
BACA JUGA: Cuek Banget! Warga Asyik Nonton Evakuasi Roket Berdaya Ledak Tinggi
Kawasan itu diduga sering dijadikan tempat berbuat tak terpuji saat malam.
Saat Kaltara Pos mendatangi lokasi, kondisi tugu terlihat tampak kumuh.
BACA JUGA: Beberapa Pos Anggaran Disorot Dewan
Banyak bekas coretan tangan-tangan jahil oleh oknum masyarakat yang diduga adalah para remaja.
Aksi coret-coret ini dengan menggunakan pewarna berwarna hitam di salah satu dinding tugu itu.
BACA JUGA: Pekerja Tiongkok Ilegal Menjamur, Pemkab Tepok Jidat
Lebih parah lagi, sebelumnya warga juga menemukan kondom bekas di sekitar lokasi.
Bahkan, kondom bekas yang diduga sisa digunakan berbuat asusila di lokasi itu di-share ke Facebook dan menyita banyak komentar miring dari netizens.
Nartika, salah seorang warga, menyebut bahwa aksi tersebut dilakukan oleh para remaja.
Sebab, dirinya sering melihat para remaja melakukan atraksi jumping motor di depan bandara itu pada malam hari.
Tak hanya itu, dia juga pernah melihat sepasang muda-mudi pacaran di lokasi tugu.
“Setiap malam Minggu, saya kan juga jalan. Jadi kalau saya lewat depan bandara banyak tuh anak-anak main motor di situ,” katanya sebagaimana dilansir Kaltara Pos, Sabtu (17/12).
Warga lainnya, Agus, mengatakan, aksi itu sudah berlangsung lama di lokasi tersebut.
Dirinya juga mengaku bingung ulah para remaja itu.
“Padahal saya lihat polisi sudah melakukan tindakan terhadap mereka (para remaja). Tapi kok makin begitu (nakal),” tuturnya dengan wajah kebingungan.
Terpisah, Kasi Ketertiban dan Penindakan Satpol PP Tarakan Waridi mengatakan, pihaknya selama ini sudah rutin menggelar razia di tempat tersebut.
Hasilnya bukan hanya remaja yang didapati, tapi juga beberapa orang dewasa melakukan tindak asusila di Tugu 99.
"Sebenarnya tugu tersebut sangat bagus, memperindah Kota Tarakan. Namun ada hal yang masih kurang menurut saya, yaitu kurangannya pencahayaan sehingga para oknum yang berbuat asusila di tempat itu tak malu-malu melakukannya karena tak terlihat," terangnya. (hai/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur Minta Menteri Susi Beri Kompensasi
Redaktur : Tim Redaksi