Bapepam Anggap Redenominasi Urusan Sepele

Nilai Tukar Rupiah Dianggap Sudah Tak Membanggakan

Jumat, 06 Agustus 2010 – 16:04 WIB

JAKARTA — Di tengah banyaknya pihak yang kontra dengan wacana redenominasi Rupiah yang dilontarkan Bank Indonesia (BI), justru Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menilai wacana itu sebagai hal positifBahkan Bapepam menganggap redenominasi bisa membawa dampak positif bagi perekonomian nasional.

Ketua Bapepam LK, Fuad Rahmany, mengatakan bahwa redenominasi tidak akan memberikan pengaruh kepada pasar modal

BACA JUGA: Keterlibatan Pemda di Inalum Belum Dibahas

Ditemui di kantornya, Jumat (6/8), Fuad justru menegaskan, redenominasi bisa memberikan dampak yang positif.

"Redenominasi itu ide bagus, karena bisa banyak penghematan
Tidak ada susahnya, sangat mudah hanya menghilangkan tiga nol saja

BACA JUGA: Redenominasi Pengaruhi Inflasi

Kalkulator anda juga lebih gampang
Di komputer malah lebih bagus," kata Fuad.

Perihal dampak psikologis akibat pemangkasan nominal Rupiah, lanjut Fuad, hal itu bisa diantisipasi dengan sosialisasi yang baik kepada masyarakat

BACA JUGA: BBM untuk Pembangkit Lampaui Target

Karena itu, lanjutnya, redenominarasi merupakan langkah tepat yang perlu segera dilakukan BI selaku penanggungjawab peredaran uang di masyarakat.

"Soal dampak, kita tidak perlu bicara karena Negara lain juga terbukti suksesCoba anda bayangkan, USD 1 sama dengan Rp 9 ribu, itu kesannya negara di ujung antah berantahSeperti negara yang kacau balauTapi kalau USD 1 sama dengan sembilan  perak (rupiah), itukan kesannya negara yang maju, bagus dan membanggakanIni penting untuk psikologi investor asing," tandas Fuad.

Terpisah, Menteri Keuangan Agus Martowardojo memastikan bahwa hingga saat ini Pemerintah belum sekalipun membahas wacana redenominasi"Kita belum bicara, belum terima dan hanya mendengar konsep ituJadi domainnya saat ini masih di Bank Indonesia dulu," kata Agus.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertumbuhan Ekonomi Bisa Lebih 6 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler