BERBEKAL kepiawaian bernegosiasi dan relasi luas, Henri Bura Ladyi menjelma menjadi Oskar Schindler modern versi AfrikaJika Schindler menyelamatkan ratusan warga Yahudi lewat dokumen legendaris Schindler List, Henri sukses meluputkan 5.000 nyawa penduduk Afrika dari maut berkat ternak.
Henri nyaris tidak pernah bisa tidur nyenyak di malam hari
BACA JUGA: Senin, Hari Berkabung Rusia
Telepon genggamnya terus berderingBACA JUGA: Gorbachev Ingatkan Obama
Dan, tiap kali telepon genggamnya berdering, pria 36 tahun itu seperti punya kewajiban untuk mengangkatnyaBACA JUGA: Rapat Kabinet di Mount Everest
Meski, beberapa juga berisi ancaman dari kelompok-kelompok militan Republik Demokratik Kongo.Melalui aktivitas melelahkan yang kini menjadi rutinitas itulah, Henri dikenal luas koleganyaJaringan bapak tiga anak itu bukan saja korban militan atau kerabat sandera, tapi juga komandan militan serta kepala sukuKepada Henri, mereka semua menumpukan harapanApalagi, sejauh ini, tercatat sudah sekitar 5.000 warga yang dia bebaskan dari cengkeraman militan lewat kemahiran bicara dan pendekatan persuasinya
Tidak sekalipun, pria yang sempat menjadi korban kebengisan militan pada 2003 itu melawan militan Kongo di hutan-hutan Afrika dengan senjataKondisi militan yang serba kekurangan padahal harus menanggung banyak sandera dan serdadu anak-anak, dimanfaatkan Henri untuk menawarkan sistem barter"Sepuluh ekor kambing untuk tiap 40 (serdadu) anak-anak," ujar Henri menetapkan harga barternya, seperti dilansir The Independent
Sepakat dengan harga yang ditetapkan Henri, pemberontak Mai-Mai telah membebaskan sedikitnya 100 serdadu bocahPembebasan bertahap itu dilakukan mulai Februari hingga April laluUntuk menebus anak-anak yang dipaksa angkat senjata itu, Henri didukung penuh Peace DirectYayasan amal yang berbasis di London tersebut menyediakan dana yang diperlukan Henri untuk membeli 25 ekor kambing sebagai tebusan.
"Sepintas, mewujudkan perdamaian di Kongo sama dengan memandikan seekor babiSesaat setelah Anda mandikan, babi itu lari dan kembali berkubang di lumpurTapi, itu tidak membuat Anda menyerah," papar HenriBerpijak pada keberhasilan negosiasi dan "kerja sama" militan lewat barter, dia pun tetap semangat melanjutkan gerilya damainyaSelain Peace Direct, Henri juga didukung penuh Centre for the Resolution of Conflict (CRC) yang dia dirikan di Kota Butembo.
Bukan hanya Peace Direct dan CRC yang membuat Henri bersemangat menegakkan perdamaian di negeri yang tak putus dilanda konflik dan masalah ituYang lebih penting bagi pria pemberani itu adalah dukungan para komandan militan dan ketua sukuMeski tidak secara resmi nonaktif dari jabatannya, sejumlah komandan militan yang bergabung dengan Henri di CRC sudah tidak pernah lagi menyentuh senjata api
Salah satunya, Kolonel Roger MuhindoPada Agustus 2008 lalu, dia meninggalkan sarang pemberontak Mai Mai di belantara Kongo bersama 11.000 pengikutnyaMeski aktif memerangi kekerasan bersama Henri di CRC, Muhindo sempat dikhawatirkan berkhianat atau kembali mengangkat senjata"Yang terpenting, kami sudah berhasil menjangkau mereka yang sebelumnya tidak tersentuh dan mengasingkan diri," tandas Henri
Rekonsiliasi juga menjadikan Muhindo dan wartawan Edouard Pacifique mitraPadahal, Pacifique pernah empat hari disandera Muhindo dan anak buahnyaBahkan, dia sempat disiksaAda bekas luka sayatan dan luka bakar di punggung pria tersebutTapi, kini, mantan sandera dan mantan penyiksanya itu bekerja sama dalam tim Henri"Itulah inti dari rekonsiliasi," ungkap Henri
Melalui Muhindo dan komandan lainnya, Henri bernegosiasi dengan pimpinan pemberontakLewat mereka pula, Henri tahu bahwa pemberontak dan militan Kongo sudah mulai kewalahan menghidupi para sandera dan serdadu cilik"Sejumlah pimpinan pemberontak sadar bahwa sandera dan serdadu anak-anak terlalu membebani merekaKarena itu, mereka lantas mengontak saya untuk menukar mereka dengan ternak," kata Henri.
Tapi, tugas Henri masih belum usaiSetelah berhasil membebaskan para sandera dan serdadu anak-anak, CRC masih harus bekerja keras memulihkan kondisi mental merekaPasalnya, di awal kebebasannya, para sandera dan serdadu anak-anak itu masih merindukan kamp yang menjadi penjara merekaBahkan, mereka juga merindukan para pemberontak yang menculik dan menyiksa merekaDalam hal ini, CRC bekerja sama dengan psikolog(hep/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hukuman Majikan Nirmala Bonat Dikurangi
Redaktur : Soetomo