Rapat Kabinet di Mount Everest

Bahas Nasib Himalaya, Dilengkapi Tabung Oksigen

Sabtu, 05 Desember 2009 – 01:55 WIB
Foto : AP

KALAPATTAR - Bahas nasib Himalaya, Perdana Menteri Nepal Madhav Kumar memboyong "pembantu-pembantu"nya ke lereng Gunung Everest untuk rapat kabinetMereka menyusun pendapat awal tentang perubahan iklim yang berdampak langsung pada Puncak Himalaya, sebelum dibawa ke Pertemuan Perubahan Iklim di Kopenhagen, Belanda.

Untuk menuju tempat rapat di Kalapattar yang berada 5.262 meter di atas permukaan laut, sang PM dan 22 menteri anggota kabinetnya diterbangkan dengan helikopter

BACA JUGA: Hukuman Majikan Nirmala Bonat Dikurangi

Wilayah itu dikenal sebagai puncak gunung tertinggi di dunia
Tak heran jika para menteri yang berjuang melawan hawa dingin itu dilengkapi dengan tabung oksigen

BACA JUGA: Exit Strategy Obama Belum Pasti


   
Dinaungi langit biru cerah, mereka ambil bagian dalam upacara keagamaan Sherpa, sebelum menyetujui draft pidato yang akan dibacakan PM Madhav dalam forum pertemuan internasional perubahan iklim di Kopenhagen.
   
Mengenakan penutup kepala tradisional Tibet dan ikat kepala bertulis "Selamatkan Himalaya" anggota kabinet duduk mengelilingi meja
Mereka mengadakan rapat dengan latar belakang gunung tertinggi di dunia itu

BACA JUGA: APA Harus Bahas Terorisme

Wakil PM Sujata Koirala, 55, membeberkan, pemerintah Nepal akan meminta kompensasi kepada negara-negara kaya agar menyumbangkan 1,5 persen pendapatannya untuk membantu program pemerintah mengurangi dampak perubahan iklim
   
"Kami memutuskan bahwa negara maju harus membantu negara miskin, karena emisi gas karbon merekalah yang membuat kita menderita," serunya di depan wartawan sesaat setelah turun dari helikopter"Kami menuntut ini (bantuan) semata-mata untuk melindungi masa depan generasi masa depan," tandasnya.
   
Para ilmuwan mengatakan gletser di Himalaya mencair dalam jumlah yang mengkhawatirkan dan membentuk danau-danau gletserDikhawatirkan es yang mencair itu akan mengancam kehidupan komunitas yang di bawah gunungMereka mengingatkan bahwa gletser tersebut bisa mencair dalam waktu beberapa puluh tahun ke depan dan akan mengakibatkan kekeringan panjang di seluruh wilayah Asia, dimana 1,3 miliar jiwa bergantung pada sungai-sungai yang alirannya berasal dari Himalaya

Rapat kabinet Nepal yang unik tersebut tidak luput dari kritikSejumlah media lokal menyoroti besarnya anggaran yang digunakanNamun, Menteri Lingkungan Hidup Thakur Prasad Sharma menukas bahwa sidang kabinet yang dilakukan selang beberapa hari sebelum Pertemuan Perubahan Iklim 7-18 Desember di Kopenhagen itu hanya memboroskan anggaran
    
"Faktanya bahwa gletser di puncak Himalaya ini sedang mencair karena pemanasan globalIsu itulah yang menjadi topik vital dan kami ingin menarik perhatian internasional," kilahnya kepada Angence France Presse.
    
Para ilmuwan menyatakan temperatur di Nepal terus meningkat memanas di atas rata-rata duniaTahun lalu, Nepal mengalami musim dingin paling kering selama 40 tahun terakhirUntuk pertama kalinya terjadi kebakaran hutan luas dan menghancurkan lahan pertanian yang bergantung turunnya hujan.(cak/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Didesak Mundur oleh Mantan Presiden


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler