jpnn.com - PROBOLINGGO - Hidup Aris Sunanti, 47, warga Dusun Curahbindo, Desa Gunung Tugel, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo, berakhir tragis. Pukul 01.00 kemarin (26/7), lelaki yang lebih dari 10 tahun menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia itu ditemukan tewas di depan pintu kamarnya.
Saat ditemukan, kondisi lelaki yang disebut baru pulang dari Negeri Ringgit beberapa bulan lalu tersebut cukup mengenaskan. Terdapat tujuh luka sayat yang diduga karena benda tajam. Yakni, dua di kepala belakang, leher, bahu kanan, punggung, serta lengan kanan dan kiri. Namun, di antara tujuh luka itu, luka punggung dan bahu yang paling parah.
BACA JUGA: Jalur Mudik Banten Dihadang 14 Pasar Tumpah
Erna, 30, anak angkat korban yang tinggal serumah, mengungkapkan, malam itu semua penghuni rumah telah tidur. Dirinya tidur di kamar, sementara suaminya yang juga menantu korban, Kori, tidur di depan televisi. "Bapak tidur sendiri," katanya saat ditemui di kamar mayat RSUD dr Moch Saleh.
Meski tinggal serumah, ada sekat pembatas antara yang ditempati keluarga Erna dan korban. Erna berada di barat, sedangkan korban di timur. Antara sisi barat dan timur disambungkan dengan sebuah pintu di bagian belakang.
BACA JUGA: Kapolda Kalteng Bikin Tokoh Adat Tersinggung
Sekitar pukul 01.00, dirinya terbangun. Ketika datang ke tempat bapaknya, dia menemukan tubuh sang bapak tergeletak di lantai depan pintu kamarnya dengan kondisi penuh luka. Mengetahui itu, dia langsung memberi tahu seluruh isi rumah.
Selain dia dan sang suami, ada bapak dan ibu korban, Misla dan Biryo. Adapun istri korban, Tirwana, 40, masih berada di Malaysia.
BACA JUGA: Nunukan akan Terima 142 CPNS, Peluang Lulusan SMA Tertutup
Kapolsek Bantaran AKP Akhmad Musofah mengatakan belum tahu pasti waktu pembantaian tersebut. Yang jelas, pihaknya mendapat laporan dari masyarakat pukul 01.00 saat berada di rumah Kades setempat untuk rapat patroli. (qb/aad/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan Keracunan Jamur, Tiga Tewas
Redaktur : Tim Redaksi