jpnn.com - SIANTAR – Dua remaja, Pindo Sipayung (18) dan Tio Sijabat (18), yang baru setahun tamat sekolah nekad mencopet di Pasar Horas, Selasa (15/7) sore. Aksi jahatnya gagal berkat warga yang berani teriak copet.
Keduanya selamat dari amukan massa yang kesal, setelah polisi yang menerima informasi tiba di lokasi. Korbannya adalah Mindauli br Siadari (30).
BACA JUGA: Kapolda Yakin Penahanan Guru JIS tak Diskriminatif
Menurut Mindauli, kejadian itu dialaminya saat berada di Lantai I Gedung II Pasar Horas sekira pukul 15.00 WIB. Bermaksud hendak membeli mie pansit, ia berjalan menggendong satu tas berwarna coklat. Tanpa menyadari, dua pria membuntutinya dari belakang. Saat menunggu pesananan, seorang pelaku berpura-pura menunggu pesanan juga dengan berdiri persis di belakang korban.
Perlahan, kancing tas terbuka dan tangan pelaku berhasil menyusup masuk. Hanya hitungan satu menit, berhasil mengeluarkan dompet dari tas korban. Aksi yang tergolong nekat itu justru berada di tengah keramaian.
BACA JUGA: Industri Petasan Rumahan Digerebek
Seorang warga yang melihat tangan pelaku menarik dompet dari dalam tas, langsung teriak maling. “Copet, copet, orang itu mencopet dompet ibu-ibu ini,” kata Mindauli menirukan suara teriakan yang didengarnya.
Kedua remaja yang menyadari aksinya dipergoki, langsung kabur ke arah tangga untuk turun dari lokasi. Tapi naas, bagai gayung bersambut, teriakan copet terus bersambut dari mulut ke mulut warga lainnya sembari menunjuk pelaku yang berlari tergesa-gesa.
BACA JUGA: Empat Kilo Emas Digasak Maling
Dengan mudah, warga langsung menangkap keduanya. Pukulan mentahpun mendarat ke wajah remaja yang memohon ampun itu.
Hitungan menit, warga berduyun-duyun mengelilingi keduanya. Beberapa diantaranya yang pernah mengalami kecopetan, sekuat tenaga menghajar pelaku.Menumbuk, menampar, menendang, dan menjambak.
Ada pula meludahi dan memijak tangan pelaku. Beruntung siksaan atas perbuatan kejahatan itu terhenti setelah empat orang polisi dari Polres Siantar tiba dan langsung mengamankan remaja yang mengaku baru setahun tamat sekolah, tapi tak ada pekerjaan.
Pindo, salah seorang pelaku yang diketahui warga Jalan Pdt Wismar Saragih, Kelurahan Tanjung Pinggir, Siantar Martoba ,kepada petugas mengaku baru sekali mencopet.
Sedangkan temannya, Tio Sijabat, warga Jalan Parapat, Simpang Dua, Siantar Marimbun juga mengakui hal yang sama. “Terpaksa cari uang seperti itu pak, seharian kami tak makan. Pekerjaanpun tidak ada,” kata Pindo.
Namun berbeda dengan Andi, seorang pedagang yang mengenali wajah keduanya sungguh tidak asing. Tidak jarang lalu-lalang di gang-gang dalam gedung Pasar Horas bersama rekan-rekannya sesama copet.
“Udahalah, begitunya pencuri kalau ditanya karena nggak makan dan baru sekali mencuri. Padahal wajah-wajah orang ini yang mencopet terus di pasar ini,” katanya. (mag-01)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Didor Tiga Kali, Gembong Rampok Tumbang
Redaktur : Tim Redaksi