jpnn.com, BATU - Ketua Badan Sosialisasi MPR Ahmad Basarah mengatakan, Indonesia sedang menjadi eksprimen ideologi transnasional yang membawa paham yang merupakan falsafah bangsa lain.
Menurut Basarah, metode yang digunakan bersifat indoktrinasi, pemaksaan, cuci otak, bahkan dengan kecanggihan alat telekomunikasi. Karena itu, Basarah menegaskan, Indonesia harus membentengi generasi muda. Nah, kata dia, MPR yang diperintahkan Undang-undang MD3 untuk melakukan sosialisasi empat pilar Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika tidak bisa sendirian.
BACA JUGA: MPR: Ini Bukan Negara Hukum Rimba
“Harus melibatkan pemerintah dan institusi pendidikan dalam pembentukan karakter,” tegas Basarah usai Rapat Pleno Badan Sosialisasi MPR dalam rangka evaluasi sosialisasi Empat Pilar, di Batu, Jawa Timur, Sabtu (14/10).
Wakil Sekjen PDI Perjuangan itu menegaskan tidak ada istilah terlambat untuk membangun ideologi bangsa. MPR akan terus melakukan fungsi pemantapan ideologi bangsa. Kehadiran Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila merupakan amunisi baru untuk menjalankan tugas negara dalam memantapkan ideologi bangsa. “Kami akan bersinergi dengan UKPPIP,” tegas Ketua Fraksi PDI Perjuangan di MPR itu.
BACA JUGA: Rumpun Masyarakat Betawi Undang Hidayat Nur Wahid
Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR Alimin menilai pemerintah sekarang sudah berkomitmen dengan membentuk UKPPIP. Hal ini sangat membantu mengingatkan banyaknya persoalan yang dihadapi. Karena itu, Alimin menegaskan, seluruh kekuatan negara harus digerakkan untuk membendung infiltrasi dari luar. “Kita sudah melihat banyak negara bubar, hancur, karena infiltrasi tidak terbendung. Seluruh kekuatan yang ada harus digunakan untuk membentengi negara kita,” ujar Alimin yang juga anggota Komisi I DPR ini.
Dia mengatakan, sekarang harus pintar menyaring segala hal dari luar dan memberikan pendidikan untuk anak bangsa. Sebab, kalau tidak demikian maka anak-anak muda yang tidak punya pegangan gampang sekali terpengaruh. “Sekarang sudah waktunya untuk sadar kembali memahami apa yang menghancurkan negara,” pungkas politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu. (boy/jpnn)
BACA JUGA: Abdul Kadir Karding: Kewenangan MPR Patut Dikaji Lagi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Merawat Kebhinnekaan Tanpa Meninggalkan Karakter
Redaktur & Reporter : Boy