jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan menilai, kepala daerah yang terjaring OTT memang tergolong nekat.
Misal, Bupati Nganjuk Taufiqurrahman yang sejatinya sudah berkali-kali diingatkan oleh partainya namun tetap berani melakukan transaksi yang diduga suap jual beli jabatan.
BACA JUGA: Digelandang ke Rutan KPK, Bupati Nganjuk Minta Maaf
"Kami mau tanyakan secara khusus ke yang bersangkutan (Taufiq) kenapa kok masih nekat?," ujar Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan.
Basaria menyebut meningkatkanya OTT yang dilakukan KPK menunjukan aparat penegak hukum semakin aktif memberantas tindak pidana korupsi.
BACA JUGA: Bupati Nganjuk Jual Kursi-kursi Jabatan, Tarif Variatif
Sampai saat ini, total 18 kali KPK melakukan OTT. Jumlah itu melampaui OTT tahun lalu, yakni 17 kali.
"Jadi bukan semakin banyak penangkapan, korupsi semakin tinggi," terang perwira polisi bintang 2 tersebut.
BACA JUGA: Bupati Nganjuk Ditangkap, OTT KPK Pecah Rekor
Terkait penanganan kasus Nganjuk, Basaria memastikan pihaknya bakal mengembangkannya. Itu seiring adanya indikasi bahwa perilaku koruptif Taufiq sudah berlangsung lama dan berkelanjutan selama dua periode menjabat bupati Nganjuk.
"Untuk kali ini 5 tersangka dulu, nanti bisa jadi tambah," terangnya saat dikonfirmasi Jawa Pos.
Sebelumnya, Taufiq pernah ditetapkan tersangka dugaan gratifikasi dan ikut serta dalam pemborongan pengadaan proyek oleh KPK 6 Desember 2016.
Hanya, Taufiq lolos jeratan KPK lewat gugatan praperadilan yang dikabulkan PN Jaksel 6 Maret lalu.
Pengembangan terhadap kasus tersebut bisa kembali dilakukan KPK. "Ada irisan-irisan untuk pengembangan lebih luas," imbuh Basaria. (idr/tyo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasto Bilang DPP PDIP Sudah Sering Ingatkan Bupati Nganjuk
Redaktur & Reporter : Soetomo